Saat memulai suatu hubungan dengan orang baru seseorang akan merasa tidak tenang dan memunculkan perasaan agar dapat bersama di setiap waktu. Bahkan rasanya tidak rela apabila harus meninggalkan kekasih untuk tidur. Namun perasaan ini umumnya tidak bertahan lama. Perlahan mereka akan kembali dengan kebiasaan lamanya dan mulai fokus dengan dirinya kembali. Lalu bagaimana hubungan yang didasarkan dengan obsesi?
Sebelum membahas lebih lanjut, obsesi adalah ide, pikiran, bayangan atau emosi yang tak terkendali pada diri seseorang terhadap objeknya. Seseorang yang memiliki cinta yang obsesi akan selalu mendesak untuk masuk pada kehidupan pasangannya tanpa memerhatikan perasaan pasangannya. Obsesi yang berlebihan akan mengakibatkan pasangannya meras tertekan dan cemas. Hubungan yang terjalin sudah tidak lagi secara dua arah melainkan hanya satu arah.
Bahkan dalam buku “The Psychology of Passion: A Dualistic Model” seorang psikolog bernama Robert Vallerand berkata obsesi yang berlebihan pada suatu hubungan menjadi ancaman dari pada suatu hubungan yang tidak memiliki gairah sama sekali. Obsesi yang terdapat pada diri seseorang akan memunculkan sikap mudah cemburu dan posesif. Hal ini dikarenakan perasaan yang tidak nyaman sebab adanya perasaan takut akan kehilangan pasangannya.
Hubungan yang dilandasi obsesi terlihat dari bagaimana hubungan keduanya berjalan. Seseorang yang terobsesi pada kekasihnya akan membatasi geraknya seperti: melarangnya pergi dengan temannya, melarangnya bertemu dengan lawan jenis, memaksa pasangannya untuk selalu menemani kemanapun dia pergi, hingga menganggap hidupnya hanya tentang hubungan keduanya. Hal ini tentu akan sangat menghambat hubungan antar keduanya.
Hubungan yang baik seharusnya bisa berkembang bersama. Sebab manusia adalah makhluk yang dinamis. Setiap harinya manusia terus belajar baik secara formal maupun non formal. Dari pelajaran yang didapat itu mereka akan terus memperbaiki diri agar menjadi lebih baik. Hubungan yang tidak dapat berkembang tentu akan sangat membosankan. Selain itu tindakan ini dapat merugikan orang yang ada disekitar kita karena menutup akses untuk berhubungan dengan orang lain.
Obsesi yang berlebihan menjadikan suatu hubungan menjadi tidak seimbang dan mudah dimasuki orang ketiga. Orang ketiga yang muncul ini bukan karena adanya ketidak cocokkan. Namun lebih kepada munculnya perasaan tidak dihargai dan kejenuhan diantara keduanya. Sikap posesif yang dilakukan pasangan bisa saja menjadikan seseorang mudah berbohong. Berawal dari kebohongan kecil perlahan akan terus membesar.
Ancaman terburuknya hubungan yang dijalani keduanya tidak dapat bertahan lama dan sangat rapuh karena kurangnya rasa kepercayaan diantara keduanya. Agar dapat memiliki hubungan yang kuat diperlukan adanya kepercayaan, keterbukaan dan kejujuran. Apabila salah satu dari ketiganya tidak ada maka hubungan keduanya dapat dengan mudah dihancurkan orang ketiga.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”