Seperti yang kita tahu, saat ini pandemi Covid-19 menyerang berbagai negara di dunia. Indonesia pun terkena imbasnya. Sejak diumumkan pada 2 Maret 2020 bahwa ada dua orang warga negara Indonesia terinfeksi virus Corona, jumlah korbanpun terus bertambah dari hari ke hari. Akibat pandemi ini banyak sektor yang terdampak akibat pandemi ini. Salah satunya adalah sektor ekonomi.
Sektor ekonomi merupakan sektor yang paling terdampak akibat pandemi ini. Karena seperti yang kita tahu, perdagangan di tengah pandemi ini mengalami kesulitan. Banyak perusahaan mulai meliburkan karyawannya dan banyak juga dari mereka yang memutuskan hubungan kerja atau PHK dengan karyawan mereka. Tak hanya perusahaan saja yang mengalami kesulitan, para pelaku UMKM pun dibuat kebingungan dengan adanya pandemi ini yang datang secara tiba-tiba dan mengalami pelonjakan yang sangat pesat.
Pelaku UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah dibuat kewalahan karena datangnya Covid-19 ini. Banyak dari mereka yang terpaksa menutup usahanya sementara waktu bahkan ada yang mengalami gulung tikar. Hal ini bukan tanpa alasan, seperti yang kita tahu bahwa pada masa pandemi ini perdagangan memang mengalami kesulitan entah itu kesulitan dalam memperoleh bahan baku maupun menyempitnya pangsa pasar karena orang-orang mulai beralih untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan e-commerce alih-alih berbelanja seperti biasanya. Juga, di tengah pandemi ini perdagangan menjadi sedikit sulit karena keterbatasan akses yang diperlukan untuk menjangkau memperoleh bahan baku atau memperoleh pangsa pasar sejak diberlakukannya peraturan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dibanyak wilayah.
UMKM pun kini agaknya seperti berada dalam ujung tanduk. Apalagi ditambah adanya peraturan mengenai PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar menyebabkan mereka terpaksa benar-benar menghentikan usaha mereka dan menyebabkan penghasilan mereka menurun, sedangkan pengeluaran mereka juga mungkin akan terus bertambah. Di tengah PSBB ini juga para pelaku UMKM dibuat kebingungan karena mereka tidak bisa memproduksi seperti biasanya dan dihadapkan pada pilihan terus memproduksi tapi tidak akan memiliki pangsa pasar atau tutup dan menghentikan kegiatan produksi mereka.
Hal ini agaknya membuat dilema para pelaku UMKM. Para pelaku UMKM dihadapkan pada pilihan yang sulit. Disisi lain, pemerintah juga kurang memperhatikan para pelaku UMKM yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 ini. Para pelaku UMKM yang berharap mendapat bantuan dari pemerintah sepertinya harus menelan pahit ludah mereka, karena pemerintah saat ini masih harus berfokus kepada jumlah lonjakan pasien terinfeksi yang jumlahnya dari hari ke hari semakin bertambah.
Memang, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah mengenai hal ini. Karena seperti yang kita tahu, Indonesia ini banyak dipenuhi oleh pelaku UMKM yang dimana jika sektor UMKM ini mengalami kelesuan, maka akan berdampak pula pada penerimaan negara. Penerimaan negara akan terus berkurang sementara pengeluaran negara juga akan terus bertambah karena harus membenahi satu persatu sektor yang terdampak agar implikasinya tidak semakin meluas dan menyebabkan ekonomi negara menjadi lesu. Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”