Nanti Pada Saat Kita Bertemu, Kamu Akan Mengenggam Tanganku Tanpa Kamu Lepaskan


Cinta datang tidak terduga, ketika harapan pupus, ia datang menawarkan sejuta mimpi, dan aku dengan yakin berkata ya!


Advertisement

Aku tidak pernah melihat wajahnya, tidak tau harum tubuhnya, tidak tau seberapa tinggikah dia, dan aku tidak tau sekuat apa genggaman tangannya. tetapi yang aku tau suaranya selalu memberikan semangat baru dalam hariku.

Tidak tau kapan cinta itu muncul, yang aku tau aku begitu saja merindukan dan terus memikirkannya.


Berawal dari sapaan singkat, sekarang aku sudah tidak bisa menghitung berapa ratus jam yang telah kita gunakan hanya untuk sekedar menanyakan kabar via telepon


Advertisement

Aku sadar begitu lelah menghitung hari hingga kita bisa benar-benar bertemu, menatapnya dari dekat hingga aku bisa tau pasti warna bola matanya, melihat wajahnya hingga bisa merasakan hembusan nafasnya dan memeluknya dengan erat hingga bisa mencium aroma tubuhnya.

Untuk saat ini, cukup bagiku hanya mendengar suara dan memandang wajahnya hanya melalui layar kecil telepon genggam.

Advertisement


Dan sayangku, sejujurnya aku takut jika suatu saat nanti seseorang datang menawarkan hal yang lebih indah daripada sekedar berkirim pesan setiap hari.


Kita tau jika jarak adalah musuh terbesar bagi kita, dia membuat semuanya menjadi rumit, kekhawatiran yang tidak bisa di artikan, kecemburan yang tidak jelas, dan ketakutan akan kehilangan yang begitu besar.

Terkadang kerinduan membuat hatiku risau, begitu inginnya aku segera bertemu, tetapi ia selalu meyakinkan aku jika Tuhan sudah menyediakan waktu yang tepat untuk bertemu, saling melepas rindu yang begitu dalam.


Kesibukanmu dalam meraih cita-cita sering salah ku artikan, tetapi dengan sabar kamu selalu meyakinkanku jika tidak ada orang lain selain aku.


Begitu resah ketika sehari tanpa kabar darinya, berbagai tuduhan-tuduhan sering menari-nari di kepalaku, tetapi untuk apa mencintai jika percaya pada pasangan saja aku tidak bisa.

Sekarang aku sedang benar-benar belajar. Belajar menjadi dewasa, belajar bersabar jika ia begitu sibuk mengejar cita-cita, belajar mencintai dengan sebaik-baiknya. Sehingga suatu saat jika kita bertemu ia akan yakin bahwa akulah perempuan yang tepat untuk menjaganya di hari tua.


Sayangku, aku selalu berdoa, apabila hari bahagia itu tiba, maka itu akan menjadi hari dimana kamu akan menggenggam tanganku tanpa kamu lepaskan.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tidak lebih dari serpihan roti yang terbuang dikala ibu menikmati teh di pagi hari