8 Desember, Hari yang gelisah, ketika istri saya memeriksakan kandungannya. Ya, ini disebabkan saya tidak bisa mendampingi istri karena masuk kerja, dengan pemikiran cutinya akan saya simpan dulu dan digunakan nanti saat hari kelahiran anak kami tiba. Di sisi lain saya sebenarnya merasa agak lega sih, karena waktu pemeriksaan istri saya didampingi dua perempuan terhebat dan terbaik di dunia yang pernah saya temui sampai sekarang ini (kalian bisa menebaknya ya, siapa dua sosok perempuan tersebut), dengan kompaknya mereka berdua antusias untuk mengurus perlengkapan dan segala bentuk persyaratan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan. Tak ketinggalan, berbagai macam baju dicoba untuk sekedar memantaskan diri dalam menghadapi bagian dari moment membahagiakan ini. Sempat tertawa kecil, ketika istri saya menceritakan hal tersebut, maklum karena hadiah ini merupakan yang pertama bagi keluarga istri saya, dan merupakan yang ketiga tetapi pertama karena ada tugunya bagi keluarga saya.
Pukul 11.00, dengan mengendarai mobil, perempuan-perempuan tangguh ini berangkat menuju ke Rumah Sakit. Di sepanjang perjalanan, suasana begitu menyenangkan lantaran berbagai macam cerita diutarakan saling bergantian (ini menurut cerita dari istri saya). Tak terasa, mobil pun telah sampai ke tujuan, dengan perasaan yang saat itu masih santai dan biasa aja, mereka berjalan menuju ke tempat pendaftaran untuk mendaftar ke Poli Obgyn.
Singkat cerita, tibalah saat istri saya dipanggil masuk ke ruang Poli Obgyn untuk memeriksakan kandunganya. Pertama, memastikan bahwa si jabang bayi ini dalam kondisi sehat. Kedua, menentukan tanggal kelahiran yang keren untuk si jabang bayi, karena kondisi bayi yang sungsang (mungkin si jabang bayi ini berasa pusing kali ya kalo kepalanya ada di bawah). Beberapa opsi tanggal kelahiran sudah disiapkan, dan terpilihlah tanggal 12 Desember (biar bisa dirayakan hampir semua orang kali ya, khususnya online shopers) atau 21 Desember, biar angkanya bagus.
Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal darimuÂ
Kita bisa merencanakan sebaik mungkin, namun kehandak-Nya lah yang berkuasa. Bisikan dari langit mungkin telah ditiupkan ke dalam benak dokter kami, sehingga ia mengisyaratkan bahwa anak kami bisa lahir besok, dengan pertimbangan bahwa anak kami sehat, dan berat badannya sudah mencukupi untuk dilahirkan. Semula kelahiran yang diprediksi masih 2 minggu lagi, berubah menjadi sebuah kejutan teramat besar bagi kami, ya…kami dapat bertemu dengan buah hati yang selama ini dinantikan keesokan harinya.(RAP)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”