Mungkin Inilah Titik Jenuhku, Maaf Aku Harus Pergi Tinggalkanmu Pria Terbaikku

Kini saatnya semua harus kuungkap, ketika air mata menjadi saksi, ketika hari begitu cepat berlalu hingga tak terasa sudah 3 tahun aku berdiri disini dengan perasaan yang masih sama dan tak pernah pudar sama sekali, meskipun luka yang kamu beri begitu sering.

Advertisement

Aku tak pernah menyalahkanmu akan air mata dan kesedihan yang aku alami, ini semua salahku, salahku karena terus menantimu dengan setia dan terlalu berharap kamu membalas rasa sayangku. Apakah kamu tau Rasanya berjuang namun sendirian? Rasanya menunggu namun diabaikan? Mencoba memberikan kebahagiaan namun yang didapatkan hanyalah kesedihan?

Aku tak pernah mengharapkan keindahan darimu. Aku tak pernah mengharapkan kebahagiaan darimu, aku tak pernah mengharapkan kamu membalas perasaan yang kujaga selama bertahun-tahun ini. Tidak aku tak pernah mengharapkan itu. Mana mungkin aku memaksamu untuk mencintaiku? Aku tidak sejahat itu.

Aku di sini hanya mampu memberikan doa, support dan cinta tulus untukmu, aku di sini hanya mampu memberikan kebahagiaanku untukmu, aku rela menukar bahagiaku demi bahagiamu asalkan senyuman mu selalu abadi untuk selamanya .

Advertisement

"Pah, salahkah aku mencintai anakmu? Salahkah?”

Hey boy, pernahkah kamu bertanya kepadaku kenapa aku bertahan? Pernahkah kamu bertanya kepadaku kenapa aku melakukan semua ini tehadapmu?

Advertisement

Itu semua karena sayang, karena perasaan sayang ini aku rela menghabiskan waktu untuk menantimu, karena perasaan sayang ini aku rela berjuang sendirian dalam waktu yang lama, itu semua aku lakukan atas dasar cinta, atas dasar aku sayang kamu.

Tapi apa kamu pernah lihat pengorbanan yang aku kasih buat kamu, di saat kamu bersama wanita lain aku hanya mampu diam karena aku sadar aku bukan siapa-siapa kamu, aku hanya wanita yang memiliki perasaan cinta diam-diam. Bukan hanya 1 atau 2 kali aku berjuang untuk membahagiakan kamu sudah berulang kali aku lakukan itu, tapi aku tak pernah mengharapkan apapun dari kamu.

Aku tak berharap kamu menggenggam erat tanganku seperti yang kamu lakukan dengan kekasihmu. Tidak, aku tidak berharap itu. Aku juga tidak berharap kamu mencintai aku dan menjadikan aku wanita kesayanganmu. Tidak, aku tidak sejahat itu…

“Pada dasarnya aku yang salah, ngira kamu bakalan suka sama aku, ngira mimpi bakalan jadi nyata, ngira semua hayalan bakal terjadi, ngira kita bakalan nyatu, ngira kamu akan tetap di samping aku bahkan buat ada disamping aku aja masih banyak butuh berfikir. Aku salah faham, aku salah kira”

Aku terlalu jauuuh mengejarmu dan kamu terlalu cepat berlari meninggalkan aku di belakang mu yang sedang berjuang mendapatkanmu tapi sayang ketika aku hampir saja mendapatkanmu tapi kamu selalu berlari lebih kencang ..

Dan kini tiba saat nya aku harus berhenti mengejarmu, berhenti mengharapkanmu.

Aku janji, aku akan melupakanmu, aku akan mengubur semua rasa sayang ini, aku akan pergi jauh tinggalin kamu karena apa yang aku perbuat tidak pernah ada artinya untuk kamu , tak banyak pintaku kepadamu hanya saja jadilah pria yang terbaik buat keluargamu dan aku mohon cukup aku yang kamu sia-siakan jangan ada wanita lain yang merasakan perihnya cinta ini. Kutitipkan kamu kepada Allah dan Alm. Papahmu semoga kamu bahagia bersama dia. ….

Karena kepergian ku ini yang kamu harapkan sekalipun aku masih berusaha untuk menjauh darimu dan melupakan mu, mengumpulkan keberanian untuk pergi darimu bukanlah hal yang mudah karena ada hati yang ku biarkan patah dan basah.

“Pada akhirnya kamu akan tau siapa yang benar-benar mencintaimu, dan mungkin ini saatnya aku berhenti mengagumimu, berhenti mengharapkanmu diam-diam, berhenti menyukaimu, berhenti dari apapun soal dirimu, Iya aku berhenti sampai disini”

Sekarang aku Cuma bisa minta maaf sama Alm. Papah sama ibu sama Kiyay yang udah mempercayai aku untuk menjaga dan tetap bertahan dengan perasaan dan penantian ini, Maafin aku karena aku gak bisa menjadi wanita yang mampu memberikan dia kebahagiaan seperti wanita yang ada disamping dia sekarang, Terimakasih telah menjadi keluarga kedua ku Aku Sayang kalian. Dan buat kamu Pria hebat yang selalu menjadi alasanku tersenyum jagalah Pemberian ku mungkin itulah kado terakhirku untukmu ……

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nama : Dyah Ayu Kusumawati TTL : Jawa Tengah 29 Agustus 1996 Zodiak : Virgo Tempat Tinggal : Bandar Lampung