Mungkin Hidupmu Terlalu Instan, Sampai Lupa Menghargai Pentingnya Sebuah Proses

Sohip! Setuju nggak kalau mi instan aja perlu dimasak dulu untuk lalu dinikmati. Apalagi dengan hidup yang kompleksitasnya jauh lebih tinggi dan dalam ketimbang mi instan.

Advertisement

Tentu proses yang dimaksud dan dialami oleh setiap orang berbeda-beda dan rasanya proses yang diisi dengan perjuangan itu nggak pernah akan ada habisnya ya? Karena tujuan hidup itu nggak pernah sama dari waktu ke waktu, dia selalu berubah, bergeser, bertumbuh, dan berkembang seiring dengan proses yang kita jalani.

Sohip, kira-kira kamu udah tau dan punya belum tujuan itu? Hah, belum?!

Ya nggak apa-apa juga, tenang aja, nggak setiap orang bisa menemukan tujuannya pada saat yang sama. Nggak ada tolok ukur yang pasti tentang kapan, di mana, atau di usia berapa kita bisa menemukan tujuan itu. Karena setiap orang punya zona waktunya masing-masing dan setiap orang punya ceritanya sendiri-sendiri dalam proses menuju tujuan itu.

Advertisement

Satu hal yang perlu kita sadari, namanya tujuan hidup, sangat mungkin perlu waktu seumur hidup untuk meraihnya (life goal need lifetime to achieve), dan lagi-lagi sangat mungkin setelah hidup berakhir tujuan itu belum terwujud. 

Wah, lalu gimana? Ya enggak gimana-gimana.

Advertisement

Karena seperti perjalanan menuju puncak gunung, ada pemandangan yang indah untuk dilihat oleh mata dan dirasakan dengan hati. Harusnya juga demikian dalam proses mencapai tujuan hidup, ada perjalanan yang bisa dinikmati. Jadi, jangan hanya fokus pada titik akhirnya saja, tapi nikmatilah juga perjalanan, pemandangan, atau apapun yang terlihat dalam proses tersebut.

Oh iya, ngomong-ngomong tentang fokus, kamu juga bisa memulai dari diri sendiri, melihat apa yang ingin dituju ketimbang iri dengan apa yang telah dicapai orang lain. Karena, sekali lagi, setiap orang memiliki zona waktunya dan zona waktuNya sendiri. Kita nggak pernah tahu proses panjang, berat, dan berliku apa yang telah mereka lalui.

Namanya manusia kadang biasanya mewujudkan rasa irinya dengan mencibir orang yang punya berbagai pencapaian yang mungkin belum pernah kita dapatkan. Bener nggak? Hayoo ngaku! Termasuk aku yang menulis ini dan kamu yang membacanya. Rasannya sisi itu ada dalam setiap diri manusia. Jadi wajar untuk memiliki rasa itu, yang perlu dilakukan adalah mengontrolnya agar tidak menjadi bumerang untuk diri sendiri.

Terakhir, buat kamu yang senangnya mencibir, maunya naik panggung, dan inginnya selalu dapat spotlight tanpa peduli dan mau usaha dengan proses yang harus dijalani, mungkin hidup lo terlalu instant sampai  lupa menghargai pentingnya proses.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis yang mengubah rasa menjadi cerita.