Mudik Lebaran

Libur lebaran merupakan salah satu libur yang sangat dinantikan oleh sebagian orang khususnya mahasiswa yang merantau di kota orang. Selain dapat beristirahat sejenak dari kesibukan dunia perkuliahan, kita juga dapat melepas rasa rindu pada rumah, orang tua, dan tempat asal dimana kita sudah banyak kenangan masa kecil di dalamnya.

Advertisement

Aku merupakan salah satu mahasiswa kedokteran di salah satu universitas ternama di daerah Jawa Tengah dan aku berasal dari salah satu pulau di provinsi Jawa Timur. kalian sudah pernah dengar bahwa mahasiswa kedokteran tidak ada waktu libur? Tidak ada waktu luang yang dapat digunakan untuk bersantai-santai? Mungkin saat aku masih semester satu, itu tidak terlalu sesuai dengan apa yang aku rasakan. Waktu itu aku sangat mempunyai banyak waktu luang sehingga aku bertanya-tanya kenapa semua orang mengatakan jika bertekad untuk menjadi anak kedokteran harus bisa membagi waktu sebaik mungkin, karena jika tidak jam tidur kalian akan berantakan.

Jujur saja, aku masih belum terbiasa dengan sistem pembelajaran di fakultas kedokteran. Sistem yang menurutku sangat menguras tenaga. Kenapa tidak? Pembelajaran satu semester yang berisikan tiga blok yang tiap bloknya selesai dalam satu bulan. Untung jika hanya terdiri dari dua laboratorium. Jika berisikan empat laboratorium? Tidak akan ada waktu untuk tidak memikirkan ujian selanjutnya. Kini, aku sudah menginjak semester dua di blok pembelajaran 2.1. Aku sangat bersyukur, aku sudah dapat mengikuti dengan baik dan dapat meningkatkan nilaiku sedikit-demi sedikit.

Blok kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, dan blok ini terdapat empat laboratorium yang sangat melelahkan karena kita sebagai umat muslim diwajibkan menahan haus dan lapar ditengah gempuran kuliah dan teriknya matahari di siang hari. Di lebaran tahun ini, aku sudah memesan tiket kereta jauh-jauh hari agar tidak kehabisan. Mengikuti mata kuliah sambil membayangkan rasanya berada di gerbong kereta untuk pulang. 

Advertisement

Aku memesan tiket dengan jadwal keberangkatan pukul 17.59. Untung saja aku sudah mengemasi baju-bajuku sejak tiga hari yang lalu. Setelah pulang dari ujian responsi, aku langsung pulang dan beristirahat sejenak. Saat sore tiba, aku langsung bersiap-siap untuk menuju stasiun. Tidak disangka ternyata banyak sekali orang yang aku kenal disana untuk pulang di jam dan di kereta yang sama. Menurut perkiraan, aku akan sampai ke stasiun Gubeng Surabaya pada pukul 21.15. Selama di perjalanan aku selalu memberi kabar sudah sampai di daerah mana aku berada kepada orang tuaku yang akan menjemputku malam itu. Aku terkadang berharap jika ada jalur kereta yang langsung menuju daerah madura tanpa harus transit terlebih dahulu di Surabaya.

Setelah sampai di Surabaya, aku kedatanganku langsung disambut oleh kedua orang tuaku. Aku menyempatkan diri untuk mencari makan terlebih dahulu karena saat buka puasa aku hanya mengganjal perutku dengan sebuah roti dengan isi selai coklat. Setelah itu, aku langsung pulang menuju rumahku di daerah madura.

Advertisement

Dibutuhkan sekitar 3-4 jam untuk sampai, itupun jika tidak terjadi kemacetan dan untungnya saat malam hari tidak terlalu ramai kendaraan. Sesampainya di rumah aku langsung makan sahur. Hanya makan sedikit, karena sebelumnya aku sudah mengisi perutku dengan makanan setelah turun dari kereta. Suasana puasaku kali ini sedikit berbeda, karena aku berpuasa di rumah dimana aku ditemani orang tuaku dan pastinya karena menu buka puasaku adalah menu rumahan yang sudah lama sekali aku tidak mencicipinya. 

Tiba-tiba ayahku mengatakan bahwa akan pulang mudik ke jawa. Sama saja aku seperti berkali-kali melakukan perjalanan jauh. Aku awalnya mengira bahwa aku akan melaksanakan sholat idul fitri di dekat tempat tinggalku, jadi aku tidak terlalu memikirkan baju apa yang akan aku kenakan nanti. Saat itu juga aku langsung mengemasi kembali pakaian-pakaianku yang sekiranya akan aku kenakan disana. Mulai dari baju lebaran hingga baju santai yang akan aku kenakan saat berkeliling daerah sana.

seperti yang aku katakan sebelumnya, waktu tempuh dari rumahku ke Surabaya normalnya memakan waktu 3-4 jam. Aku memulai perjalanan pada pukul satu siang, jadi aku bisa berpuka puasa di daerah lamongan. Oh iya, aku kali ini akan mudik ke daerah tuban tempat nenekku dari ayahku tinggal. Sayangnya waktu berpuka puasa kali ini masih belum keluar dari pulau madura. Dikarenakan adanya kemacetan panjang yang memakan waktu hampir dua jam yang disebabkan banyak pengemudi yang pulang kampung memasuki daerah madura. Untung saja sebelumnya aku membeli beberapa kue basah yang memang dibuat untuk mengganjal perut selama perjalanan saat malam hari.

Penyebrangan ke pulau jawa dapat diakses melalui jembatan suramadu. Aku sempatkan untuk membeli beberapa olahan ikan yang berada di daerah Kedung Cowek, Surabaya. Saudara-saudaraku berkumpul semua di rumah nenekku, jadi mamaku berniat membeli banyak sekali ikan untuk dibawa ke rumah nenekku agar saat hari lebaran tiba dapat berkumpul dan makan bersama di ruang keluarga.



 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini