Hobi adalah hal yang selalu ada di dalam diri manusia, baik anak muda maupun para orang tua. Tapi, di tengah era modernisasi yang serba canggih ini, hobi bisa semakin mudah untuk disalurkan dan menjadi personal branding kita di mata dunia.
Anak muda atau generasi milenial, selalu memiliki visi dan pandangan yang kadang tidak masuk akal. Hal ini adalah sesuatu yang positif dan merupakan nilai tambah, karena generasi muda adalah tempatnya inovasi dan hal-hal baru diciptakan. Jadi, jangan malu untuk mengeluarkan gagasan dan isi kepalamu.
Internet bisa menjadi sarana paling ampuh dalam menyalurkan hobi apapun. Mulai dari menulis, musik, sampai barang antik, semuanya bisa disalurkan melalui jejaring internet. Hal ini berpotensi membuat hobi yang kita miliki menjadi bermanfaat bagi orang banyak di seluruh dunia.
Jangkauan internet yang tidak mengenal ruang dan waktu menjadi kesempatan bagi anak muda untuk bisa menujukan taringnya dalam berkarya. Meskipun, malas menjadi salah satu sifat yang memang lekat di kalangan milenial, tetapi dalam menciptakan karya generasi muda tidak pernah lepas dari pemikiran yang luar biasa.
Saya memiliki hobi menulis sejak SD kelas 3 atau sekitar tahun 2009. Hal itu muncul setelah saya kerap menuliskan isi hati saya ketika ada masalah yang menimpa, semacam diary. Kemudian, berlanjut ke menulis puisi dan lirik lagu favorit. Hingga setelah itu saya semakin jatuh cinta pada dunia tulis menulis.
Sejak kecil saya adalah anak yang terbuka, bisa bergaul dengan semua kalangan. Saya masih ingat, ada teman yang merupakan kakak kelas saya menjelaskan mengenai blog ketika saya kelas 6 SD. Dari situ, saya mulai coba-coba membuat blog di warnet, namun saya tidak produktif karena masih labil dan belum memahami secara rinci mengenai blog dan manfaatnya.
Di SMP, saya senang mengerjakan tugas sekolah teman-teman saya dengan bayaran tertentu. Terutama tugas menulis makalah atau karya tulis. Hal itu membuat kemampuan menulis saya tanpa sadar mulai terlatih. Kemudian, saya memanfaatkan mading untuk menulis berita, dari hasil reportase yang saya lakukan di lingkungan sekolah.
SMA, saya aktif menulis di majalah sekolah dan mengisi rubrik pendidikan di salah satu koran lokal di Cianjur. Tanpa saya sadari, menulis adalah jiwa saya. Internet mulai saya manfaatkan dengan cukup baik saat SMA. Setelah memahami berbagai hal yang bisa saya lakukan di internet, saya mulai menulis banyak hal dan membagikannya di blog, platform sastra, sampai sosial media.
Dari situ, teman-teman yang mengenal saya pasti akan mengenal hobi dan kegiatan saya, yaitu menulis. Hingga kini saya hidup dari menulis, saya menjadi jurnalis media online lokal di Cianjur dan menjadi wartawan termuda dengan sertifikasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat Muda oleh Dewan Pers pada 2020 lalu.
Selama hampir tiga tahun menggeluti dunia jurnalistik dan media online, saya pun mulai tergugah untuk menyelami dunia digital lebih dalam. Hingga saya bertemu dengan Search Engine Optimatization (SEO) sampai dunia copywriting dan content writing. Hal inilah, yang membuat saya tidak merasa salah jurusan ketika berkuliah di prodi manajemen hingga saat ini.
Bermodalkan buku-buku yang saya beli, saya mulai mendalami digital marketing, yang ternyata tidak jauh dari kegiatan menulis. Mulai dari menulis iklan sampai menulis konten SEO. Apa yang saya pelajari, saya manfaatkan untuk berbisnis. Saya menulis copy atau iklan untuk perusahaan atau UMKM yang ingin beriklan, saya pun menjadi joki menulis esai bagi teman-teman saya dengan bayaran tertentu. Saya pun menulis konten di media online berskala nasional lainnya dan mendapatkan pengahsilan dari situ. Semuanya bermula dari satu titik, menulis.
Maka dari itu, apapun hobi yang kita miliki, apabila kita tahu cara mengembangkannya, pasti akan bermanfaat untuk kita sendiri bahkan orang lain. Dunia yang semakin hari semakin maju, memaksa anak muda untuk terus berpikir menciptakan sesuatu yang baru tanpa menghilangkan esensi utamanya.
Menulis adalah bagian dari literasi, literasi adalah bagian dari pengembangan sumber daya manusia. Semaju apapun metode menulis, seinovatif apapun teknik menulis, sekeren apapun karya tulis, jika tidak beradaptasi dengan zaman, pasti akan sulit untuk dikembangkan.
Bagi generasi muda yang membaca tulisan ini, kembangkanlah bakat dan minat yang kalian miliki, manfaatkan kemajuan zaman untuk terus mengembangkannya. Tiada hal yang mustahil bagi mereka yang berjuang, tak ada yang gagal bagi mereka yang terus mencoba.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”