Akhirnya bisa nyobain naik MRT juga di H-2 menjelang Hari Raya Idul Fitri kemarin. Bagaimana rasanya? Bahagia sekali, karena naik MRT menjelang lebaran seperti naik kendaraan pribadi, gerbongnya kosong jadi sangat nyaman sekali meskipun saya membawa bayi.
Saya kebetulan naik dari stasiun Blok M dan turun di Bundaran HI. Stasiun Blok M sendiri letaknya persis di depan Blok M Plaza, bahkan ada connecting door nya dari Blok M Plaza yang memudahkan kita untuk menuju stasiun MRT. Stasiun-nya bersih sekali dan banyak petunjuk yang sangat jelas sehingga memudahkan pengguna MRT agar tidak kebingungan untuk menuju loket pembelian tiket.
Lalu bagaimana cara menggunakan MRT? Gampang sekali, kita tinggal pergi ke loket dan ada banyak petugas yang siap membantu disana, atau kita juga bisa menggunakan Ticket Vending Machine (TVM) lalu beli tiketnya sesuai kebutuhan, mau yang single trip atau multi trip. Karena saya karena sudah memiliki e-money jadi tidak perlu antri lagi di loket dan bisa langsung menuju gerbang masuk kemudian menempelkan e-money (tap in).Â
Di dekat loket juga banyak provider yang menawarkan kartu elektronik dari berbagai jenis bank, tetapi harganya lebih mahal daripada yang ditawarkan di halte busway ataupun stasiun KRL. Suami saya membeli e-money seharga 40k dengan saldo cuma 15k, padahal kalau di halte busway saldonya 20k. Selain e-money dari Bank Mandiri, kartu dari bank lainnya juga bisa seperti Flazz BCA, Brizzi BRI, dan TapCash BNI.
Setelah tap in, kita tinggal menunggu kereta MRT-nya datang di peron stasiun. Rentang waktu kedatangan kereta setiap 5 menit sekali, sambil menunggu kita bisa kok foto-foto di peronnya dulu seperti yang saya lakukan karena setiap sudutnya cukup kece untuk dijadikan latar belakang foto.
Untuk tarif MRT pada tap di stasiun awal sebesar 3k dan bertambah 1k setiap stasiun-nya hingga jarak terjauh total 14k. Worth it sekali karena kita bisa terhindar dari kemacetan ibukota sehingga bisa menghemat waktu tempuh. Apalagi kalau nantinya sudah bisa terintegrasi dengan KRL dan busway, wah naik kendaraan umum bisa menjadi pilihan utama di Jakarta.
Gerbong kereta MRT juga lebih luas dari KRL dan ada kursi prioritasnya di setiap gerbong. Karena kemarin kereta MRT sedang kosong jadi saya bebas memilih tempat duduk dimana saja tanpa perlu meminta-minta kursi prioritas, hehehe. Tapi kalau kamu naik MRT di jam sibuk pada hari kerja, mungkin akan lain cerita ya.
Nah, buat kalian yang mau mencoba naik kereta MRT dengan nyaman, saya sarankan untuk mencoba di waktu-waktu libur yang kira-kira Jakarta sedang sepi seperti yang saya lakukan kemarin. Karena dari cerita yang saya dengar, naik MRT di weekend biasa itu ramenya cukup bikin sakit kepala.
Artikel ini pernah diterbitkan di: https://www.thisistrie.com/2019/06/hore-akhirnya-naik-mrt.html
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”