Mixue adalah perusahaan dagang Tiongkok yang mulai marak belakangan ini di Indonesia. Varian es krim dan minuman yang bervariatif dan harga yang miring menjadi salah dua alasan Mixue sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Es krim dan minuman yang dijual digemari juga karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Rasa manis yang ditimbulkan oleh penggunaan gula bisa menyebabkan adiksi karena gula adalah zat adiktif. Jika tidak ada intervensi dari pemerintah melalui Kementrian Kesehatan, bisa saja prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia naik dengan sangat signifikan. Hal tersebut bisa mengancam kesehatan nasional bangsa Indonesia.
Diabetes Melitus sendiri adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin untuk mengubah gula darah menjadi gula simpanan tubuh. Diabetes Melitus mempunyai berbagai faktor risiko, diantaranya adalah hipertensi, dislipidemia, riwayat penyakit jantung, dan diet tidak seimbang. Diet tidak seimbang yang dimaksud bisa dari asupan makanan sehari-hari yang tidak memperhatikan nutrisinya. Es krim di beberapa tulisan memang bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Salah satunya adalah perasaan lebih bahagia. Akan tetapi, jika tidak dibatasi, justru kandungan gula yang tinggi baik pada es krim ataupun minuman yang dijual di Mixue akan berakumulasi dalam tubuh dan jika terjadi terus menerus akan menyebabkan obesitas dan resistensi insulin.Â
Obesitas dan resistensi insulin inilah yang berbahaya bagi tubuh manusia.Obesitas menjadi faktor resiko Diabetes Melitus meskipun ketika sudah terkena Diabetes melitus, penderita akan mengalami penurunan berat badan secara signifikan dalam waktu relatif cepat. Resistensi insulin adalah istilah untuk mendefinisikan ketidakmampuan suatu sel dalam merespons hormon insulin yang berfungsi untuk mengubah gula darah menjadi glikogen (gula simpanan). Dikhawatirkan jika gaya hidup tidak sehat seperti ini semakin marak di kalangan anak muda, akan menurunnya generasi produktif Indonesia di masa-masa mendatang. Maka dari itu, intervensi pemerintah melalui Kementrian Kesehatan perlu digencarkan melalui edukasi dan lain-lain.
Intervensi yang mungkin bisa dijadikan pilihan adalah melalui kampanye nasional mengenai pentingnya menjaga asupan nutrisi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia. Pemerintah juga bisa mengajak influencer muda untuk memarakkan kampanye tersebut melalui media-media sosial. Solusi preventif tersebut akan lebih menguntungkan bagi negara dibanding harus menanggung beban masyarakat dengan Diabetes Melitus. Peran influencer muda dinilai penting mengingat bahwa terkadang gaya hidup atau bahkan selera makanan masyarakat Indonesia selalu mengikuti influencer yang mereka ikuti. Dengan demikian, harapannya selera masyarakat Indonesia bisa berubah menjadi bukan hanya berorientasi pada rasa, tetapi juga pada efek kesehatan yang ditimbulkan.
Pemerintah juga bisa membuat program untuk membuat makanan sehat yang masih memiliki rasa enak dengan kandungan nilai gizi tinggi serta harga yang murah untuk menyaingi makanan tidak sehat yang dijual dengan harga murah. Dengan kombinasi antara pemerintah dan influencer, harapannya selera dan gaya hidup tidak sehat masyarakat Indonesia bisa berubah ke selera yang juga berorientasi pada kesehatan jangka panjang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”