Pesona Candi Borobudur di Mata Dunia, Hingga Misteri di Dalamnya yang Nggak Semua Orang Tahu

Beberapa Misteri Candi Borobudur yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Indonesia memang terkenal dengan kebudayaan dan sejarahnya yang mendunia. Berbagai kebudayaan warisan kerajaan hingga kini tetap masih menjadi primadona bagi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Tidak heran apabila beberapa kebudayaan Indonesia memang diakui sebagai warisan budaya dunia. Misalnya, candi besar yang masih eksis hingga saat ini, yaitu Candi Borobudur.

Advertisement

Candi Borobudur merupakan Candi Buddha terbesar di dunia, yang ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO. Bentuknya yang megah, serta detail Arsitekturnya yang unik, membuat semua orang penasaran dan ingin mengunjungi candi Borobudur.

Banyak orang yang penasaran mengenai Borobudur. Misalnya, apa sebenarnya nama asli Borobudur? Tidak ada prasasti atau buku yang menjelaskan dengan pasti tentang pembangunan candi Borobudur. Ada yang mengatakan Borobudur berasal dari Shambara Budhara, yang memiliki arti gunung yang lerengnya berteras-teras. Ada juga yang menyebutkan bahwa Borobudur berasal dari ucapan para Buddha yang mengalami pergeseran. Satu-satunya tulisan yang menjelaskan tentang Borobudur pertama kali adalah buku Thomas Stamford Raffles yang berjudul Sejarah Pulau Jawa. Ahli Sejarah memperkirakan Raffles menyebut Borobudur dari kata Bore dan Budur. Bore adalah sebuah desa yang terletak di dekat candi Borobudur ditemukan, sedangkan Budur artinya purba.

Pembangunan Candi Borobudur sendiri diperkirakan pada tahun 750 Masehi oleh Kerajaan Syailendra yang pada waktu itu menganut Agama Buddha.  Pembangunan ini sangat misterius, karena manusia pada abad ke tujuh belum mengenal perhitungan Arsitektur yang tinggi, tetapi Borobudur dibangun dengan perhitungan yang sangat canggih. Hingga kini, tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana cara pembangunan candi Borobudur. Sudah banyak ilmuwan dari seluruh dunia yang datang, namun tidak ada yang berhasil mengungkapkan misteri pembangunan Candi Borobudur.

Advertisement

Candi Borobudur memiliki 72 stupa yang berbentuk lonceng ajaib. Stupa terbesar terletak di puncak candi, sementara yang lain mengelilingi stupa hingga ke bawah. Ketika para ilmuwan berhasil menggambar denah candi Borobudur, mereka menemukan pola-pola aneh yang mengarah pada fungsi candi Borobudur sebagai jam matahari. Jarum jamnya berupa bayangan stupa terbesar yang jatuh tepat di stupa lantai bawah.

Namun belum diketahui secara pasti, bagaimana pembagian waktu yang dilakukan menggunakan candi Borobudur. Ada yang mengatakan, jam pada candi Borobudur ini menunjukkan tanda kapan masa bercocok tanam dan masa panen.

Advertisement

Candi Borobudur memiliki tiga tingkatan ranah spiritual Buddha. Tingkatan pertama adalah Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau nafsu rendah. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Tingkatan kedua adalah Rupadhatu, yaitu dunia yang sudah dapat terbebaskan diri dari nafsu tetapi masih terikat rupa dan bentuk. Area tersebut adalah area empat undak teras yang membentuk lorong keliling yang ada pada dindingnya dihiasi galeri relief. Lantainya berbentuk persegi, pada empat lorong itu terdapat 1.400 gambar relief, panjang relief seluruhnya 2,5 km dengan 1212 panel dekoratif. Tingkatan ketiga adalah Arupadhatu, merupakan tingkatan tertinggi yang melambangkan ketiadaan wujud yang sempurna. Pada area ini, denah lantai berbentuk lingkaran yang melambangkan manusia sudah bebas dari keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana.

Jika diamati secara matematis, candi Borobudr terdapat keunikan yang mengarah pada angka satu. Beberapa bilangan yang ada pada candi jika dijumlahkan angkanya akan selalu menghasilkan angka satu. Pertama, candi borobudur memiliki 10 tingkatan, jika dijumlahkan hasilnya menjadi 1+0=1. Angka satu lainnya muncul pada area Arupadhatu, area ini adalah area empat tingkat paling atas candi. Pada tingkat pertama terdapat 1 candi, tingkat kedua terdapat 16 candi, tingkat ketiga terdapat 24 candi, tingkat keempat terdapat 32 candi. Jumlah candi pada area Arupadhatu ada 73 buah. Angka 73 jika dijumlahkan menjadi 7+3=10, 1+0=1. Angka satu terakhir muncul pada jumlah keseluruhan patung pada Candi Borobudur, ada 505 buah patung, bila angkannya dijumlahkan 5+0+5=10, 1+0=1 hasil yang muncul juga angka satu.

Misteri tentang adanya danau purba muncul ketika seorang seniman Belanda mengajukan sebuah teori bahwa dulunya Dataran Kedu (tempat Borobudur berdiri) merupakan sebuah danau. Jika dilihat dari atas, Borobudur melambangkan sebuah bunga teratai. Teratai biasanya tumbuh di atas air, postur Buddha yang ada di puncak Borobudur melambangkan sutera teratai yang kebanyakan ditemui dalam naskah agama Buddha.

Teori ini menimbulkan pertentangan berbagai pihak, para Arkeolog menemukan bukti-bukti Arkeologi yang membuktikan bahwa kawasan sekitar Borobudur pada masa pembangunan candi adalah dataran kering, bukan dasar danau purba. Sementara pakar Geologi mendukung pendapat seniman Belanda bahwa mereka menemukan endapan sedimen lumpur di dekat candi. Penelitian ini dilakukan tahun 2000 dan mendukung keberadaan danau purba di sekitar Candi Borobudur. Bukti tersebut menunjukkan bahwa dasar bukit dekat Borobudur pernah kembali terendam air dan menjadi tepian danau sekitar abad ke-13 dan 14.

Itulah beberapa misteri mengenai Candi Borobudur yang membuktikan bahwa nenek moyang kita mampu membangun sebuah karya megah sepanjang masa. Semoga karya ini tetap terjaga dari generasi ke generasi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini