Jika mengingat mimpi di masa kecil mungkin sebagian dari kamu bermimpi menjadi seorang dokter, guru, ataupun astronot, bukan? Tapi kali ini aku berbeda. #MimpiMasaMuda-ku kala itu menjadi seorang penulis, entah penulis artikel, novel, ataupun cerita anak. Mimpi itu berawal ketika aku sering membaca buku anak di perpustakaan sekolah. Pada saat itu, halaman demi halaman aku lahap setiap buku yang terpampang di perpustakaan. Ketika aku melihat buku incaranku, mata kubulat dengan tatapan tajam bak seorang serigala yang sedang mencari mangsa.
Tidak hanya itu, aku selalu merengek kepada ayah untuk meminta buku yang sangat aku inginkan, ketika ada bazar buku di sekolah. Kalau tidak salah buku yang kupinta berjudul “350 Kumpulan Cerita Anak’, lupa persis judulnya seperti apa. Bahkan majalah Bobo selalu rutin dibaca setiap dua minggu sekali. Kamu juga bukan?
Mimpi itu berlanjut hingga aku ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Aku ingat betul, temenku meminjami novel yang berjudul “Pesan dari Bintang’ karya Sitta Karina. Novel tersebut membuat semangatku semakin membara untuk menjadi seorang penulis. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menjadi seorang novelis. “Jadi novelis ah”, batinku berbicara.
Tekadku semakin kuat untuk menjadi seorang penulis karena novel itu. Iya, benar, novel itu adalah cinta pertamaku. Aku ingat betul apa yang dikatakan Najwa Shihab, “Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu. Mari jatuh cinta.” Ternyata itu benar adanya, dan cinta pertamaku adalah novel Pesan dari Bintang.
Di mulai dari sana, aku mencoba membuat sebuat cerita yang pernah aku alami. Entah itu tentang percintaan ataupun tentang pengalaman hidupku. Sayangnya, cerita yang kubuat sudah hilang bak ditelan bumi. Hingga aku duduk di bangku SMA, aku semakin rutin membaca buku-buku hingga artikel yang beredar di sosial media. Dari artikel tersebut banyak pengetahuan yang aku miliki. Hingga pada akhirnya aku berpindah haluan dan bertekad menjadi seorang content writer.
Aku tahu betul untuk menjadi seorang penulis membutuhkan sebuah kreativitas yang tinggi. Maka dari itu, aku berselancar di internet apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya kreativitas. Asyiknya berselancar, aku menemukan sebuah artikel membahas makanan yang bisa meningkatkan daya kreativitas. seperti bayam, ikan, buah blueberry dan blackberry.
Bayam memiliki kandungan zat besi untuk memberikan energi pada tubuh. Selain itu, bayam juga mengandung asam folat dan vitamin B6 yang membantu menyeimbangkan nutriri tubuh. Untuk meningkatkan kreativitas juga memerlukan makanan yang mengandung protein, misalnya saja ikan. Tidak lengkap rasanya tanpa buah. Buah seperti blueberry atau blackberry memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidan ini bisa membantu melawan sel radikal bebas yang dapat merusak kerja otak dan berpengaruh terhadap penerimaan sinyal otak. Sehingga informasi dan inspirasi akan mudah masuk.
Semua makanan ini bisa berkonstribusi dan menjaga kesehatanmu di saat kamu memperjuangkan #MimpiMasaMuda dan tentunya membantuku dalam meraihnya. Untuk melajutkan mimpi, aku kuliah mengambil jurusan Sastra Inggris di salah satu universitas swatsa di Jakarta. Banyak hal yang bisa aku ambil ilmunya dan pelajari untuk menjadi seorang penulis. Tidak sampai di situ, aku juga mengikuti serangkaian pekerja lepas sebagai seorang penulis.
Tak disangka, ternyata bekal yang aku pelajari dari kampus dan menjadi pekerja lepas bisa membawaku menjadi seorang content writer di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Aku saat ini menjadi seorang penulis! Ya, penulis! Penulis artikel di sebuah website, script kanal YouTube, cerita anak, hingga cerita komik strip.
Begitu banyak perjuangan yang aku lakukan hingga detik ini. Jatuh bangun aku rasakan untuk mendapatkan ilmu dan menjadi seorang penulis. Sampai saat ini aku juga masih belajar menjadi penulis yang hebat. Semoga ceritaku bisa membangkitkan untuk mewujudkan mimpimu juga ya!
#MimpiMasaMuda #SehatSamaSama #HipweexNI
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”