Mimpi Yang Tak Padam

Setiap manusia memiliki mimpi masing-masing di dalam hidup mereka begitu juga denganku. Beberapa waktu yang lalu aku menanyakan ini kepada diriku sendiri tentang sebenarnya, apa aku punya mimpi?. Di waktu itu, aku bagai remaja yang cenderung tak tau bagaimana arah tujuan melangkah. Berbagai pertanyaan dari mereka yang selalu aku fikirkan setiap malam, hampir membuatku lupa untuk terus melangkah (lagi). Ini tentang cerita kisahku waktu dimana peralihan masa ku dari siswa menjadi mahasiswa. Menurutku saat itu menjadi salah satu massa yang sulit di sepanjang aku hidup.

Advertisement

Tentang impianku, pernah sesekali terbesit didalam fikirku mewujudkan keinginanku berkecimpung dibidang kesehatan. Minatku dan banyak sepupuku yang masuk ke bidang ini semakin membuatku yakin bahwa aku mampu dalam menjalaninya. Namun lagi-lagi sama seperti layaknya sebuah perjalanan, tak semuanya berjalan mulus dengan begitu saja. Kesepakatan dari kedua orangtuaku tidak mengijinkanku untuk turut ikut di bidang itu, alasannya pun juga dari apa yang mereka fikirkan saja. Cukup kecewa ketika tau fikiran mereka tidak sejalan dengan apa yang kufikirkan. Hingga pada seleksi dimana satu satunya aku diterima setelah 7 kali ditolak oleh perguruan tinggi pun tiba, memang aku senang diterima di salah satu universitas negeri ternama, namun juga merasa iba karena gagal dalam mewujudkan rencana.

Mimpi itu masih membayangiku sampai sekarang, dan yang bisa kukatakan kepada diriku berulangkali hanyalah Yasudahlah, mau bagaimana lagi. Namun di suatu waktu ada salah satu dosen pernah berkata dikelasku, yang intinya berpesan bahwa apa yang kamu jalani saat ini bukanlah penghambat dalam memperoleh mimpi yang kamu punya. Perkataan beliau yang merujuk tentang seperti halnya suatu tempat di rumah sakit bukankah kita tak harus menjadi seorang dokter untuk bekerja disana. Itu cukup menyadarkanku tentang mimpi yang terus terbayang itu, bukankah aku bisa mewujudkan mimpiku dengan cara itu.

Advertisement

Dulu aku mengira, ini hanyalah sebuah keberuntungan belaka. Tapi sekarang aku tersadar jalan ini bukan hanya tentang keberuntungan, namun juga takdir dan arah yang aku pilih. Usaha yang ku semogakan, tentang kesempatan yang kuambil dengan seluruh keyakinan, hingga serta doa dari orang-orang yang ada disekitarku. Aku hampir lupa bagaimana aku bersyukur, bagaimana sepantasnya aku masih diberikan kesempatan atas segala kegagalan. Benar kata orang terkadang tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Kesimpulan dari sedikit cerita yang aku punya disini, cobalah untuk mensyukuri dari sekecil apapun itu, bahkan kita yang masih bernafas di hari ini bukankah itu menjadi anugrah tuhan yang patut untuk kita syukuri. Memiliki badan yang sehat, dapat bertemu dengan keluarga dan teman terdekat, bukankah itu juga patut untuk disyukuri. Mari kita berhenti menyalahkan diri kita sendiri atas segala sesuatu yang tak berjalan sesuai rencana, bisa jadi posisi yang kita jalani saat ini adalah suatu tempat yang orang lain impikan dan perjuangkan sejak lama. Cobalah jalani segala sesuatu secara ikhlas dan yakinkan kepada diri kita bahwa, tidak ada mimpi yang pernah padam.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini