“MIMPI BESAR DARI ORANG YANG KECIL”
Manusia ada dan hadir di tengah dunia memiliki tujuan. Pada awal kedatangannya ke dunia, manusia mula-mula hadir sebagai makhluk yang tidak tahu apa-apa, tidak bisa berbuat apa-apa. Dan di situlah kita bisa mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk yang sangat lemah. Awalnya manusia lahir dalam rupa bayi. Kemudian, seturut berjalannya waktu dan usia ikut bertambah, perubahan-perubahan pun mulai muncul.
Pertama-tama dari perubahan fisik: tumbuh rambut, tulang semakin kuat, gigi tumbuh dengan rapi. Lengkapnya itu semua adalah proses yang ada dalam kehidupan setiap manusia. Nah, apa yang kita dapatkan dari proses itu? Apa pentingnya proses? Mengapa manusia hadir di dunia dari tubuh yang semulanya kecil, mengapa pula manusia mati? Mengapa hidup kalau nantinya akan mati, bahkan ada pula yang mati hanya falam hitungan jam, hari, dan bulan setelah kelahirannya.
Perlu diketahui bahwa hidup manusia tidak lain adalah sebuah perjalanan, kumpulan proses. Di mana manusia hadir untuk mencari makna dalam kehidupan. Dalam proses mencari makna hidup itu, manusia berjuang, bekerja, dan berdoa (ora et labora). Dari proses perubahan secara fisik, manusia juga mengalami proses dalam pembentukan jati diri. Biasanya itu didapatkan dari pengalaman serta kejadian-kejadian suka dan duka. Yang baik dipertahankan sementara yang buruk ditanggalkan, merubahnya menjadi lebih baik. Itulah sebabnya mengapa orang mau bermimpi, membentuknya, dan mewujudkannya.
Tidak ada yang berhak untuk melarang mimpi seseorang. Untuk alasan itu juga saya bermimpi. Saya lahir di keluarga yang sederhana di sebuah tempat dekat kaki gunung dengan suhu yang begitu dingin. Banyak yang menyebutnya sebagai kota dingin. Ya itulah julukan untuk Ruteng. Walaupun kota kecil, Ruteng cukup menjanjikan. Urusan listrik, air, signal, akses jalan semuanya baik.
Berita buruknya ialah keluarga kami hanya Keluarga sederhana. Ayah dan Ibu telah berhenti bekerja, sementara saya dan saudara saya masih bersekolah. Bahwa sekalipun Ruteng menyediakan fasilitas-fasilitas tersebut, kami tetap tidak bisa menjangkaunya. Kami tidak memiliki kendaraan, kondisi ekonomi kami di bawah rata-rata. Tidak ada barang mewah yang ada di rumah kami. Saya dan keluarga saya selalu berjalan kaki untuk beberapa urusan, seperti pergi berbelanja di pasar, pergi ke sekolah, atau ke tempat lain yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Lain kalau berpergian ke tempat jauh yang pasti kami menggunakan kendaraan umum.
Maka, saya berani untuk mewujudkan mimpi saya. Kebetulan ada sebuah perpustakaan di Ruteng, jaraknya kurang lebih 2km dari tempat tinggal saya. Selalu, ketika saya membutuhkan bahan bacaan, saya akan berjalan kaki sendirian. Dan untuk beberapa kali perjalanan, saya harus berhadapan dengan cuaca yang kurang baik: Hujan lebat atau kadang panas yang menyengat. Saya tidak menyerah.
Ada beberapa hal yang saya butuhkan yang perlu saya capai. Itu memang sulit dan kelihatan mustahil. Namun saya harus berani mewujudkan mimpi-mimpi itu.
Membahagiakan orang tua. Mimpi yang satu ini bukan lagi menjadi sebuah rahasia. Setiap orang mengharapkan yang terbaik untuk orang tua mereka. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan membahagiakan orang tua ini bagi saya bukan berarti dengan kesediaan materi, sesuatu yang bisa dipegang atau diraba. Tetapi bisa dengan cara lain. Contohnya menunjukkan prestasi, patuh 5erhad 0erintah orang tua, rajin bekerja. Maka dari itu, tiap harinya saya mesti tekun dalam bekerja dan membuat komitmen untuk tetap bekerja.
Hal berikut yang menjadi mimpi saya ialah menjadi orang yang sukses. Kenyataan hidup yang saat ini saya hadapi setidakya menggugah saya untuk sadar dan kemudian melebarkan jarak pandang yang jauh ke depan. Meraih kesuksesan tentunya tidaklah mudah. Ibarat sebuah pendakian, jalan menuju kesuksesan banyak likalikunya, belum lagi jalanan yang terjal, medan yang yang buruk. Untuk saaat sekarang saja saya bisa merasakan itu. Terpaan dan tantangan datang silih berganti. Dan yang datang itu bisa dirasakan oleh saya sendiri dan bisa juga oleh keluarga kami.
Tugas saya sekarang ialah bagaimana saya mengasah dan mengolah emosi untuk bisa mengahadapi semua itu dengan lapang dada dan hati yang sealu mau menerima perubahan yang muncul. Satu yang paling penting ialah mengolah mental agar sekeras baja….Lebih dari itu pengertian sukses bukanlah sesuatu yang yang saya capai, bukan barang-barang yang kasat mata. Sukses menjadi lebih berarti dan indah ketika bisa berbagi. Itulah hal besar yang perlu dibanggakan dari sebuah kesuksesan. Dengan kata lain sukses sama dengan membuat orang menjadi lebih baik. Menjadi baik itu berarti tidak belaku semena-mena, tidak sombong, dan tidak serakah. Sulit, menantang, bisa juga mustahil, tapi harus terus dilakukan.
Impian saya selanjutnya ialah berjalan mengelilini kota dan dunia. Berjalan mengelilingi kota dan duni sejujurnya dan diartikan secara langsung ialah perjalanan mencari kepuasan dan kebahagiann. Di titik ini orang sudah berpikir untuk apa mencari kebahagiaan jauh-jauh. Toh kebahagiaan itu hanya ada di hati. TIdak jauh. Saya menyetujui hal itu. Akan tetapi, berkeliling dunia memiliki atmpsfernya sendiri. Perjalanan mengelilingi dunia bagi sya lebih kepada perjumpaan pada pengalaman baaru. Selain itu ada hala baru dan kaunikan baru yang di dapat, seperti budaya, bahasa, kehidupa negara. Lebih kepada sebuah petualangan yang seru dan sangat bermanfaat .
Mimipi say a lainnya adalha mendirikan perpustakaan. Mengapa saya bermimpi demikian tidak terlepas dari relita anak-anak dan pemuda yang jarang bersentuhan dengan buku. BUku merupakan jendela dunia. Kita dapat mengenal dan mempelajari banyak hal dari buku. Khsusnya saya melihat bagaimana anak-anak dan pemuda di daerah kami menanggalkan kebiasaan yang tidak berguna.
Saya juga mau melihat anak-anak tidak hanya mahir dalam bermain hp dan game tapi juga "mahir" dalam membaca. Dengan membaca pula, kita dapat mengetahui bukan hanya satu tetapi berbagai hal dan pengetahuan baru 6ang jumlahnya sangat banyak. Orang yang jarang membaca buku dibandingkan dengan orang yang rajin membaca buku perbedaan nya sangat jauh. Makanya bacalah. Buku mendekatkan kita dengan sesuatu yang jauh.
Sampai di sini keempat hal di atas masihlah mimpi. Tugas saya ialah bagaimana mewujudkannya. Dalam mewujudkannya pula harus dengan penuh kesabaran dan ketabahan apalagi dengan adanya tantangan yang datang silih erganti. Menterah pun bukanlah pilihan. DAlam setisp tantangan yang menerpa diusahakan menghadapinya dengan tenang dan penuh kesabaran. Tidak ada yang tidak mungkin selagi ada kemauan dan tekad. Berani mewujudkan mimpi. Sekalipun saya kecil saya mempunyai mimpi yang besar. Berani' mewujudkan mimpi, tidak akan ada keraguan apalagi menyerah. Semangat!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”