Luka Memang Hanya Pulih Seiring dengan Waktu, Meskipun Begitu Semoga Tulisanku Bisa Membantu

semoga tulisanku bisa membantu meringankan luka

Kala rembulan sedang tak ingin membagi terangnya padamu. Kala angin memaksa masuk lewat jaring-jaring jendela kamar, memelukmu perih bagai bongkahan es batu mencekik sanubari. Salam perpisahan malam ini membawamu pada pahitnya kenyataan ketika dunia memaksamu tumbuh untuk jadi dewasa. Beratnya mengamini rencana-rencana yang ia rancang tanpamu. Bimbang. Haruskah melepasnya berjalan sendirian atau teguh pertahankan janji yang pernah diikrarkan bersama?

Advertisement

Tapi ternyata selain perasaannya, janji juga miliki masa kadaluwarsa. Meski sepihak dan tanpa diduga-duga, kau harus mampu menerima. Mengartikan di balik semua ini kau akan temukan kebahagiaan lain adalah hal yang paling munafik yang pernah kau ucapkan pada semesta. Nyatanya satu hari duduk sendiri menatap punggungnya yang perlahan menghilang, rasanya seperti berminggu-minggu penuh kesakitan. Dua hari, tiga hari. Bahkan untuk tersenyum pun begitu sulit karena air mata yang lebih dulu mendominasi.

Ini bukan maunya, apalagi maumu. Takdir yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya selalu saja mampir tanpa permisi. Penatmu tak kau beri istirahat barang sejenak, terus-menerus menekan hatimu yang sedang rapuh. Sesekali menyapanya dari sini tak begitu jadi masalah. Tanyakan kabarnya yang menjadi penenangmu. Berikan ia senyum terbaik ingatkan padanya untuk tetap baik-baik saja. Meski kau tak bisa pastikan itu.

Kita sedang ada di posisi yang sama, Kawan. Mari bersama tumpahkan semua rasa perih itu sampai tuntas hingga tak ada hari kita dapat merasakannya kembali. Lepaskan resah yang selama ini memeluk hangat diri. Aku tahu tak ada yang dapat pulihkan luka selain waktu, tapi aku harap ini bisa membantu.

Advertisement

Buktikan pada semesta bahwa kau dapat menjabat tangannya di kemudian hari. Meski harus berjalan pelan, bahkan merangkak untuk sampai pada masa itu, lakukanlah. Izinkan dirimu untuk bahagia. Setelah ribuan malam bersama badai membawa kenangan, berdamai padanya adalah titik terbaikmu tumbuh dewasa.

Bukankah sebelum mengenalnya, hidupmu jauh lebih baik? Maka setelah tanpanya, kau layak untuk mendapatkan lebih dari itu. Kita obati perlahan. Beradaptasi bukanlah hal yang mudah, namun biarkan dirimu melihat isi dunia lebih dekat lagi. Biarkan dirimu belajar dari semua luka-luka terdahulu, untuk menyadari bahwa mencintai diri sendiri adalah hal yang paling penting untuk selamanya. Dengan begitu kita akan mudah menghargai hal-hal kecil di sekitar dan menuaikan kebaikan untuk semua orang. Dan jangan lupa berterima kasih padanya karena telah membiaskan duka yang tumbuh menjadi suka cita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pelajar bebas yang masih terikat dengan aturan

Editor

une femme libre