Mesin Waktu Dalam Sebuah Lagu

Aku pernah membacanya di suatu tempat entah di mana, bahwa kebanyakan orang menyukai lagu yang memiliki kenangan khusus tentang hidupnya. Benar. Aku setuju. Sebab, ketika aku mendengar lagu itu diputar di manapun – di radio, di pusat perbelanjaan, di café, di ponsel temanku, di mana pun, mau tidak mau ingatanku akan tertuju padamu. Seperti ada sebuah mesin waktu yang otomatis muncul ketika lagu itu diputar, menghisapku ke dalam lorong masa lalu yang di dalamnya masih ada kamu.

Advertisement

Dulu, ya, dulu aku selalu senang bertanya padamu, “Apa lagu favoritmu sekarang?”

Kau akan menyebutkan sebuah judul lagu dan beberapa saat kemudian aku pun mendengarkannya. Aku akan memutar lagu itu berulang-ulang, mencari liriknya, hingga akhirnya aku pun hafal lagu itu di luar kepala. Ketika kita dijauhkan oleh jarak yang terbentang, aku selalu merasa lagu adalah jarak terdekat di antara kita. Setiap kali mendengarkan lagu yang kau sukai, aku merasa lebih dekat selangkah padamu yang mungkin saja, di tempat lain, sedang mendengarkan lagu yang sama.

Seperti orang kebanyakan juga, kadang-kadang aku akan memakai penggalan lirik lagu itu untuk dipasang di sosial media, mewakili perasaan yang kupunya padamu saat itu. Entah itu rindu, marah, kecewa, ataupun cinta. Sekarang, aku hanya bisa tersenyum mengingat semua itu.

Advertisement

Banyak hal yang sudah tertinggal di belakang dan menyusun hidup kita sebagai kenangan masa lalu.

Sekarang aku di sini, menata masa depan. Kau di sana, juga melakukan hal yang sama. Barangkali sekarang kau sudah punya banyak lagu favorit lain yang tidak aku tahu. Barangkali sekarang kau membagi lagu-lagu itu dengan orang lain yang ada di sampingmu. Tapi lagu-lagu yang dulu pernah kita dengarkan bersama, akan tetap kuingat sebagai lagu kita, dan akan tetap memiliki mesin waktu yang bisa membawaku pada kenangan masa lalu. Ya, kenangan yang hanya untuk dikenang, bukan untuk dikembalikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya suka kopi, buku dan kamu. Iya, kamu, yang setia bertahan biarpun saya masih ngambekan.