Merindu Senja

Ke mana pun aku melangkah, rindu ini selalu menumpuk seperti candu.

Seburat cinta yang menggelayut tanpamu. Mengikis perumpamaan pada perjumpaan denganmu. Sajakku berkutat tentangmu. Bersama lembayung senjaku yang merindu. Kehangatan senja selalu membuatku ingin kembali kepadamu. Keteduhannya selalu mengingatkanku tentangmu.

Advertisement

Aku takut senja berpaling pergi, seiring dirimu yang beranjak pergi. Aku seolah dibuatnya meramu segala baris rasa yang menahan kerinduan untukmu. Rindu ini masih berkutat kearah mu. Aku tidak ingin dirimu lekas meninggalkanku.

Sepeninggal senja, bersama senja yang redupannya tanpa permisi. Aku menikmati senja. Masih sangat ingin menyaksikan kehangatan dan keindahannya di ufuk hangat senja. 

Aku hanya membutuhkan jeda. Membiarkan semua yang terjadi mengalir dengan apa adanya.

Advertisement

Aku hanya membutuhkan jeda. Untuk mampu menghilangkan semua kenangan hangat yang pernah ada. Meskipun hatiku tak ingin menghapusnya. Sulit untuk diri menghapusnya. Di kehangatan senja, kamu selalu hadir menyelinap di dalam bayang-bayang semua tentangmu.

Senja yang penuh kehangatan. Senja yang indah. Selalu membuatku betah untuk berlama-lama duduk di bibir pantai memandangnya. Aku tak ingin beranjak pergi dari kehangatan dan keindahan senja.

Advertisement

Senja tetaplah senja.

Sembari mengenangmu pada semburat kasih. Saat senja mulai menyatu dengan sajak malam sembari berteman dengan bayangmu. Sepasang bola mata ini mulai berkaca-kaca. Memancarkan rona memerah karenanya.

Aku pernah sangat takut kehilangan bercak rindu. Aku pernah sangat takut senja berpaling lalu mencuri rindumu yang pernah ada untukku. Imajinasiku terbang bersama bayangmu. Sketsa raut wajahmu menyatu. Dan tumpukkan rinduku menyatu bersama waktu senja.

Telah banyak aku menjelajah waktu. Lirih inipun tak mampu untuk membendung air mata. Aksara senjaku masih tetap berkutat kearahmu. Sajak kata yang mengaksara tentangmu, dapatkah lebih nyata. Aku hanya perlu cipta untuk secercah rinduku. Aku hanya perlu cipta dalam kata sederhana. Meracik hangat senja di dalam tumpukkan rindu yang tak pernah berpaling kepadamu.

Menafsirkan semua rasa yang berpeka tentangmu. Perumpamaan kata yang melantun nyata. Perumpaan kata yang melambung bersama waktu. Senja menjatuhkan bayanganmu, tepat di permukaan raga dan hatiku. Antara rindu dan air mata.

Rindu ini tak mampu untuk ditakar. Menetap, di sepanjang langkahku berpijak. Hati ini tetap sulit untuk pergi dari hatimu. Senja merindu melingkari cakrawala pada segaris sajak di ufuk sana.

Angin senja menerbangkan kerinduanku. Melagukan liuk lembayung senja pada segumpal hati yang bersimponi. Aku meluruhkan setiap inci kerinduan. Luruh di setiap rinai rindu akan hadirmu lagi kembali menjadi nyata. Keindahan senja yang tercipta selalu meliukkan relung sendi hatiku. Melukiskan gelak tawa mu, di dalam cawan candu yang merindu.

Saat kamu pun merindukan aku, pejamkan matamu. Temani dan jagalah aku di sepanjang munajatmu. Semoga semesta menghadirkan makrifatnNya kembali pada senja di waktu yang abadi. Tentangmu yang abadi di hati. Walau kenangan senja tentangmu mengiris hati karena kamu berlalu pergi. Aku tetap menikmati senja merindu ini sembari menata hati. Senja yang abadi bersama waktu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini