Tidak Ada Seorangpun yang Mencintai Kita, Atau Apakah Kita Belum Mencarinya?

Berbagai anggapan yang terus-menerus menahan kita di dalam lingkaran kesepian.

Pernahkah anda merasa kesepian? Merasa bahwa Anda menginginkan seseorang yang ada mendampingi Anda ketika semuanya sedang tidak baik-baik saja? Rasa kesepian merupakan perasaan yang dimiliki oleh semua orang, mulai dari seorang petani sampai seorang pejabat pastinya pernah merasakan kesepian. Memangnya apa hal yang dibutuhkan untuk mengisi rasa sepi tersebut? Sebagian orang memilih suatu hal yang bersifat material seperti mobil atau mungkin pakaian-pakaian mahal untuk mengisi rasa kesepian mereka, Sebagian lagi memilih untuk memelihara hewan untuk menjawab rasa sepi mereka, dan sebagian orang lainnya memilih untuk mencari seorang pasangan untuk mengisi rasa kesepian di dalam dirinya. Permasalahannya adalah, bagaimana jika tidak ada seseorang pun yang dapat mengisi rasa sepi kita?

Advertisement

Saya adalah seorang mahasiswa, lebih tepat nya saya adalah seorang mahasiswa yang telah merasakan kesepian selama bertahun-tahun lamanya. Kisah asmara saya selalu gagal, dan yang menjadi permasalahannya adalah, kegagalan itu terjadi karena Saya sendiri. saya selalu beranggapan bahwa saya tidak dapat membahagiakan seseorang, apalagi asggapan itu semakin diperburuk dengan gambaran dari pernikahan ayah dan mendiang ibu Saya yang kurang harmonis. Selama bertahun-tahun saya selalu menyalahkan ketidak-harmonisan hubungan ayah saya dan mendiang ibu Saya sebagai alasan mengapa saya tidak ingin mencari pasangan.

Saya, anda, dan seluruh manusia yang kesepian, mungkin pernah merasa bahwa kita tidak pantas untuk mendapatkan seseorang, bahwa kita tidak cukup percaya diri untuk berusaha mencari pasangan kita. Pernah terlintas di kepala saya terkait hal tersebut, yang menimbulkan statement di kepala saya bahwa "Seorang pria merasa tidak cukup pantas untuk seorang wanita, apabila pria tersebut merasa bahwa wanita itu berhak mendapatkan yang lebih layak.", statement tersebut terus menerus berputar di kepala Saya dan menciptakan lingkaran kesepian yang tiada akhirnya.

Ketika berada di bangku SMP, baru lah saya sadari, bahwa saya yang bertanggung jawab atas "masalah ayah dan ibu saya" akan menentukan cerita saya ke depannya atau tidak. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa memang masalah orang tua saya memberikakan dampak terhadap saya dan mungkin masalah tersebut layak untuk disalahkan. Namun saya sendiri lah yang memegang kendali penuh untuk menentukan apakah Saya akan membiarkan masalah tersebut membuat saya kesepian selamanya, atau saya dapat menjadikakan masalah tersebut sebagai pelajaran untuk menghindari potensi-potensi rasa kesepian lainnya.

Advertisement

"Penolakan", satu kata yang terdiri dari 9 huruf yang sangat menakutkan bagi beberapa dari kita, termasuk Saya. Kita terlalu takut akan penolakan, sampai-sampai akhirnya kita mengurungkan niat untuk berusaha mencari sesosok orang yang mungkin dapat mengisisi rasa kesepian kita. Penolakan memang terasa pedih, pahit, bahkan menyakitkan, kita diajarkan untuk takut akan kegagalan, takut akan penolakan, takut apabila seseorang tidak menerima permintaan kita. Hal itu yang membuat kita untuk tidak secara maksimal mencari sosok "seseorang" ini. Lebih nyaman untuk berdiam diri dalam kenyataan untuk bahwa tidak ada seseorangpun yang akan mengisi rasa sepi kita, daripada menguji kebenaran yang sebenarnya ada untuk menjawab rasa kesepian kita.

"Pasangan yang ideal untuk mengisi rasa sepi kita haruslah pasangan yang sempurna", adalah kalimat paling berbahaya yang harus kita semua hindari, semua orang tentunya ingin memiliki seorang yang sempurna untuk menjadi pasangannya. Saya, anda, dan mereka terlalu dibutakan dengan predikat "sempurna" , sehingga tidak dapat menemukan seseorang yang dapat mengisi rasa kesepian kita dan kekosongan kita melalui kekurangan mereka. Kita terlalu berfokus kepada kesempurnaan, sehingga kita lupa bahwa yang menjadi dasar pemikiran bukanlah mencari suatu kesempurnaan, namun menerima kekurang yang ada pada seseorang.

Advertisement

Apabila Anda bertanya kepada saya apakah saya sudah menemukan seseorang untuk mengisi rasa kesepian saya, maka belum. Saya baru mampu menjawab satu dari tiga permasalahan yang saya hadapi. Namun saya sudah dapat meruntuhkan pikiran bahwa "tidak ada seseorang pun yang mencintai kita", sekarang saya lebih bertanya kepada diri saya atau mungkin anda "Apakah Saya sudah benar-benar mencari jawaban dari rasa kesepian saya?".

Semoga kelak saya, Anda, dan semuanya dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada, dan semoga kelak jiwa-jiwa yang merasa kesepian dapat bertemu satu sama lain dan saling mengisi kesepian tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini