Pada tanggal 14 Februari dikenal sebagai hari Valentine atau yang disebut juga dengan hari kasih sayang. Rata-rata masyarakat di penjuru dunia akan merayakannya hari Valentine ini dengan orang-orang tersayangnya. Mereka merayakan hal ini sebagai bentuk rasa sayangnya kepada seseorang. Bagi orang-orang yang merayakan hari Valentine ini biasanya mereka bertukar kado, memberi coklat, atau merayakan dengan gayanya sendiri.
Tak heran jika banyak sekali masyarakat yang tertarik untuk merayakan hari Valentine ini. Mereka merayakan hari Valentine karena pada saat hari itu tiba mereka akan bersenang-senang dengan pasangannya. Namun, ada hal-hal buruk juga yang sering kali muncul saat hari Valentine tiba. Salah satunya yaitu dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam perzinaan, pergaulan bebas, dan masih banyak lagi. Lebih mirisnya lagi, di zaman sekarang mereka menganggap pergaulan bebas adalah hal biasa.
Salah satu bukti bahwa banyaknya pemuda yang merayakan Valentine dengan berhubungan seks adalah data jumlah penjualan alat kontrasepsi meningkat. Para penjual di berbagai minimarket mengatakan bahwa penjualan coklat dan alat kontrasepsi meningkat drastis. Begitu pula dikatakan oleh penjual apotek bahwa penjualan alat kontrasepsi di berbagai apotek juga meningkat sangat drastis. Biasanya 5-10 alat kontrasepsi tetapi saat Valentine tiba 50-100 unit alat kontrasepsi.
Maka dari itu, dalam agama Islam merayakan hari Valentine juga tidak diperbolehkan. Salah satu alasannya, yaitu merayakan hari Valentine berpotensi membawa keburukan. Dalam hal ini juga sudah tertera dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 3 tahun 2017 yang berisi peringatan bagi umat muslim bahwa haram hukumnya merayakan hari Valentine setiap tanggal 14 Februari. Selain itu, hari Valentine memiliki latar belakang yang menganut kepercayaan agama lain. Maka dari itu, hal ini juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa agama islam sangat melarang untuk merayakan hari Valentine.
Dalam ayat Al-Quran maupun Hadist banyak sekali yang menjelaskan tentang tidak bolehnya menyerupai tradisi suatu kaum salah satu hadist nya adalah :
Dari Abdullah bin Umar berkata, bersabda RasulullahSaw: Barang siapa yang menyerupakan diri pada suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka. (H.R. AbuDawud, no. 4031)
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya. (HR. Abu Daud no. 3512 dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma- dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah
Masih banyak lagi hadist dan ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang larangan dan perintah dari Allah SWT. Maka dari itu kita sebagai umat muslim seharusnya menaati perintah dan larangan Allah SWT. Bahkan Ustadz Abdul Somad mengatakan pada saat tanggal 14 Februari adalah hari perzinaan internasional. Banyaknya masyarakat di dunia yang melakukan perzinaan pada saat hari Valentine tiba juga bisa menjadi alasan mengapa Ustadz Abdul Somad mengatakan hal tersebut.
Begitu pula dengan negara kita yakni negara Indonesia, negara yang terkenal akan moralnya. Namun, banyaknya generasi muda yang tidak peduli dengan pergaulan juga menjadi potensi kerusakan bangsa. Jika begini semakin lama Indonesia tidak akan dianggap sebagai negara yang bermoral.
Mungkin beberapa dari kepercayaan orang lain sangat menanti-nanti datangnya hari Valentine ini karena memang mereka merayakannya dan juga mereka akan merayakan dengan orang tersayangnya. Namun kita sebagai umat muslim sebaiknya taat kepada ketentuan yang telah Allah berikan.
Padahal jika dipikir-pikir merayakan hari kasih sayang tidak harus selalu pada saat hari Valentine tiba. Kita dapat merayakan hari kasih sayang kapan pun. Bahkan kalian bisa merayakan setiap hari dengan orang-orang tersayang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”