Menyikapi Cinta yang Tidak Direstui: Tetap Terabas atau Mundur Pelan-pelan?

Para pencinta lagu pop balad masa kini mungkin sudah tidak asing lagi dengan lagu Melawan Restu milik penyanyi cantik Mahalini. Lagu ini menceritakan tentang pasangan yang tengah memperjuangkan restu agar kisah kasih mereka bisa berlangsung bahagia.

Advertisement

Ketika menjalin hubungan yang serius dengan pasangan, tidak ada yang lebih indah dari mendapat dukungan semua pihak. Namun, kenyataan di lapangan tidak selalu seperti itu. Banyak kisah cinta yang  tidak direstui harus berakhir dengan perpisahan atau malah berujung pembangkangan.

Sebenarnya banyak pertimbangan yang menyebabkan cinta tidak mendapat persetujuan. Mulai dari ekspektasi orang tua, adat istiadat, maupun perbedaan soal keyakinan. Lantas apa yang akan kamu lakukan bila cintamu tidak direstui?

Memang bukan sesuatu yang mudah untuk hal seperti ini, tapi bukan berarti tidak ada jalan sedikit pun.

Advertisement

Pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi apa yang menjadi sumber tidak adanya restu tersebut. Apakah itu soal pekerjaan, attitude, garis keturunan keluarga, kondisi finansial atau mungkin agama.

Kedua, bila sudah diidentifikasi, tanyalah pada diri sendiri, apakah faktor tersebut adalah sesuatu hal yang masih bisa diusahakan?

Advertisement

Kalau iya, maka bergegaslah melakukan perbaikan. Jika masih menganggur, ayo segera cari kerja! Jika masih ada sifat yang kurang disukai, ayo pelan-pelan diubah! Perbaikan yang kamu lakukan itung-itung satu usaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Jika untuk hal-hal yang sulit diubah, seperti keyakinan, itu kembali lagi pada diri kamu sendiri karena hal tersebut sangat bersifat personal dan kita di sini tidak akan membahas tentang itu.

Lantas bagaimana jika sudah berubah, tapi keluarga masih tidak setuju?

Ketika kamu sudah berusaha, tapi hilal masih belum terlihat, cobalah untuk berbicara dari hati ke hati kepada mereka. Jelaskan apa sih yang membuat kamu keukeuh dengan pilihanmu dan tanyakan apa yang membuat keluarga masih belum bisa menerima itu semua.

Lakukan negosiasi dan persuasi dari berbagai penjuru. Mungkin dengan melihat kegigihanmu, maka pikiran mereka tentang hubungan kalian bisa berubah.

Namun, bila masih saja menemui jalan buntu, jangan coba-coba melakukan hal nekat yang nantinya akan kalian sesali di kemudian hari!

Kamu bisa berpikir ulang dengan kepala dingin dan hati yang lapang tentang sampai kapan berjuang? Apakah kamu dan dia masih kuat? Karena tak jarang penolakan yang terjadi menguras mental dan juga fisik.

Jika masih mau berjuang silakan, kalau ingin menyerah pasrah pun tidak mengapa. Karena yang terpenting adalah ketenangan pikiran kamu dan pasangan. Menjalin hubungan yang tidak direstui memang bisa mengurangi kadar kewarasan.

Pasrah bukan berarti tidak berusaha. Pasrah artinya berserah diri saat segala usaha telah dilakukan. Lagi-lagi kita kembalikan kepada Tuhan Sang Maha Pembolak-balik hati. Jika harus berpisah kali ini, jangan risau karena kalau jodoh tidak akan kemana, pasti selalu menemukan jalan di kemudian hari.

Kalau pun bukan jodoh, tak mengapa. Yakinlah, Tuhan akan merancangkan kisah yang indah untuk masing-masing dari kalian.

Tetap semangat ya para pejuang restu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

penyuka buku, coklat, kamu, dan SEVENTEEN. 90 Line :)