Menyambut Hari Ibu Ketika Kenyataannya Beliau Lebih Dicintai Oleh-Nya. Semoga Doaku Sampai Kepadamu di Surga, Bu

Ya Tuhan, aku tahu bahwa Engkau lebih menyayangi ibuku lebih dari pada diriku sendiri.

Meskipun tanggal 22 Desember belum tiba, rasanya suasana Hari Ibu sudah mulai terasa. Semua orang menyambutnya dengan suka cita. Setiap anak menyiapkan hadiah terbaik bagi ibu mereka masing-masing. Sebagai seorang anak yang baik, tentu kita tidak boleh melupakan jasa-jasa ibu begitu saja. Semua itu dilakukan tentu untuk memberikan apresiasi kepada ibu yang telah merawat dan membesarkan kita dengan rasa tulus dan ikhlas.

Advertisement

Namun semua itu terasa berbeda seratus delapan puluh derajat bagiku yang telah kehilangan sosok ibu yang amat kucinta. Kepergian ibu yang tidak pernah kuharapkan dalam hidupku nyatanya harus kuterima dengan kelapangan hati yang luar biasa. Meskipun pada kenyataannya, hatiku sesungguhnya belum seratus persen rela melepaskan kepergiannya yang tiba-tiba.

Rasa iri seketika menghinggapi kala melihat orang lain begitu antusias menyiapkan hadiah terbaik mereka bagi ibunya. Sedangkan yang bisa aku lakukan hanyalah menaburkan bunga warna-warni di atas pusaranya seraya menadahkan tangan dan memanjatkan doa untuknya. Air mata jelas tidak bisa kutahan setiap kali aku menyebut namanya, apalagi sambil mengingat betapa menyakitkan begitu pertama kali mendengar bahwa ibuku sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Ya Tuhan, aku tahu bahwa Engkau lebih menyayangi ibuku lebih dari pada diriku sendiri. Meskipun aku menyematkan bahwa diriku adalah orang yang paling mencintai ibuku, namun kenyataannya Engkau-lah yang paling mengasihi makhluk-Mu melebihi apa pun. Aku tahu kenyataan di awal memang sangat berat untuk aku terima. Tidak mudah bagiku kehilangan separuh jiwa yang darah dan dagingnya sudah menjadi bagian dari diriku.

Advertisement

Ibu, meskipun ragamu sudah pergi dari dunia ini, tapi namamu masih tetap tersimpan di hati. Harumnya aroma dirimu masih melekat di indra penciumanku. Caramu memanggil namaku masih masih melekat di indra pendengaranku. Indah senyummu masih melekat di indra penglihatanku. Hangatnya pelukanmu masih melekat di indra perabaku. Lezatnya masakan yang selalu kau buat masih melekat di indra pengecapku.

Ibu, tidak ada tempat pengganti yang pantas untuk sosok sebaik dirimu selain surga-Nya. Kini surga sudah menjadi tempat keabadianmu, Bu. Doakan aku dari sana agar aku selalu bisa mengenang segala kebaikanmu. Jangan ragu untuk datang ke mimpiku kala kau merindukanku. Karena setiap hari aku pun selalu merindukan hadirmu. Selamat hari ibu, Bu. Doa-doa terbaik akan selalu kupanjatkan untukmu di surga sana.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak