Lorong kampus tercinta lantai 2 tepatnya di depan pintu kelas AVA B saat itu perkuliahan jam pertama mulai pukul 09:00 WIB pagi dengan mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi. Waktu baru saja menunjukan pukul 08:00 WIB artinya masih ada satu jam lagi masuk kelas pertama di hari selasa ini, kamu duduk bersila tak jauh dari pintu kelas dengan rambut pendek sebahu matanya sayu melirik ke arah jam tangan berbentuk gelang yang sangat pas di pergelangan tanganmu, kebetulan kamu orang yang pertama datang.
Tumben hari Selasa aku datang sepagi ini untuk mendengarkan dosen KAP ini (dulu kalau mata kuliah sering di singkat-singkat, KAP itu Komunikasi Antar Pribadi), padahal aku tidak pernah datang sepagi ini. Mungkin hari ini hari keberuntunganku melihat seorang wanita muda berambut pendek sebahu seperti tokoh kartun arale sedang duduk bersila tak jauh dari pintu masuk ruang AVA B lantai 2.Â
Setelah jangkauan penglihatanku makin jelas, oh iya bukannya dia itu Anisa anak jurusan Humas Hubungan Masyarakat satu angkatan denganku yang mempunyai tatapan mata yang sayu seperti mengantuk padahal tidak. Entah kenapa aku suka sekali tipe cewek dengan mata yang sayu, pernah aku membaca sebuah artikel cewek dengan mata sayu itu berkepribadian lembut dan cinta damai, tangguh serta memiliki performa yang baik saat berhubungan suami istri, mungkin itu yang membuatku jadi suka.
"Ngambil KAP, juga?" Sapa manusia kaku itu aku tak menjawab hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
Suara detak jam dinding yang di tempel di luar kelas begitu terasa sangat keras berbunyi setelah melihat senyum tipisnya, matanya yang sayu juga agak menyipit akh lagi-lagi matanya. Hanya kita berdua waktu itu di lorong lantai 2 dekat ruang AVA B, bertanya apa lagi yah pikirku. Sudahlah mending sebatang dulu aja sambil meredakan telinga ini setelah mendengarkan detak jam dinding entah kenapa semua alat indraku begitu peka setelah melihat senyumnya.Â
Sebatang artinya menghisap rokok sebatang, pada waktu itu kampus memperbolehkan siswanya untuk merokok dan di gedung baru lantai 2 terdapat 3 tangga Satu di belakang gedung, dua di depan gedung. Di setiap lantai tangga belakang sebelum masuk lorong boleh merokok dan ada tong sampah yang di atas untuk mematikan api rokok.
Tak terasa rokok yangku hisap hampir habis mungkin memakan waktu 15-20 menit, jadi masih ada sisa waktu yah 30 menit untuk masuk kelas KAP, Dosen juga biasanya datang 10 menit sebelum jam kuliah mulai. Pada waktu itu hanya 2 ruangan kelas yang ber AC yaitu AVA A dan AVA B terdapat di lantai 2 gedung baru, kuputuskan untuk masuk saja keruang kelas hitung-hitung menghilangkan gerah badan masuk dalam ruang ber AC. Membuka pintu ruang kelas tiba-tiba dari ujung bangku kelas ada yang manggil
"Hei, ini sapu tangan lo ketinggalan tadi waktu lo mau ketangga"
langsung saja kumendekat di bangku dan duduk juga di sebelah bangkunya yang kosong
"Lo sengaja yak, ninggalin sapu tangan di depan gue"
langsung aku mengelak
"Eng engga kok, kan emang selampe nya gue taruh kantong belakang celana jeans jadi kadang setelah duduk sering tertinggal, eh tapi makasi lo udah di bawain selampenya"
"Ha, Salampe?" Anisa bingung
"Itu loh sapu tangan" aku langsung meluruskan kebingungannya. Salempe biasa aku sebut persamaan dari sapu tangan)
"Pegang dulu bentar yah, gue mau naro tas nih, oia bolehkan gue duduk sebalahan di sebelah lo?"Â
"Nih sapu tangannya, boleh kok",Â
"Makasih" langsung kududuki bangku kosong di sebelahnya.
Sebenarnya tadi itu trik jaman dulu banget, pura-pura tertinggal salempe aku di depannya setelah aku yang dari tadi mengendurkan posisi selampe di kantung belakang celana jeansku sambil menyapa dia, padahal tadi sudah hampir ketahuan yah dan untung saja dia berbaik hati untuk mengambilnya lalu mengembalikannya padaku. Terima kasih Selampeku berkat ini aku bisa memulai obrolan dengannya, hal sepele sih tapi dengan begini aku bisa lebih kenal.Â
Mungkin dia tahu bilamana ada sesorang yang meninggalkan atau tertinggalnya sapu tangan itu tandanya ingin mengirimkan sinyal-sinyal cinta. Sudahlah, sudah syukur sapu tanganku di ambil lalu di kembalikan lagi padaku. Tapi dengan cara ini setidaknya mulutnya mau memanggil duluan dan memulai obrolan di kelas.
***
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”