Percayalah, Tidak Ada yang Sia-sia di Dunia Ini Jika Dilakukan dengan Senang Hati. Termasuk Kamu yang Suka Menulis

Menulislah jika mampu membuatmu tersenyum dan menulislah jika itu adalah dirimu.

Tak mudah melahirkan sebuah karya yang luar biasa yang mampu membuat semua orang terkagum-kagum dengan jerih payahmu itu. Tak mudah membuat orang percaya jika kau mampu melahirkan sebuah ide cemerlang untuk perubahan dunia, atau tak gampang membuat orang menghargai semangatmu dengan kesuksesan yang kau raih.

Advertisement

Sebenarnya kau tak perlu berlaku dan memaksa itu semua bisa kau kerjakan, bisa kau raih dan bisa kau tunjukan kepada mereka, karena Tuhan pun tak pernah memaksa agar setiap hamba-Nya harus sukses di dunia ini. Tak perlu juga harus menjadi orang lain atau menempuh jalan pintas dengan menghalalkan segala cara demi sebuah impian yang ingin kau raih, tak perlu, itu tak baik untuk dirimu.

Cukuplah menjadi dirimu sendiri, mengerjakan apa yang kau suka, meraih apa yang bisa kau raih, dan menggapai apa yang sanggup kau jalani. Tak perlulah harus memaksa diri kudu harus dan harus, itu tak baik bagi hatimu, tak baik untuk duniamu, apalagi akhiratmu kelak.

Jalani hidup ini seperti kau menyukai sesuatu yang kau hobi, jangan terlalu serius, karena Tuhan tak suka orang yang serius, Tuhan suka orang yang gembira, suka orang yang bercanda, lihat saja, Tuhan sering mengajak hamba-Nya bercanda dalam hidup ini, dimana Tuhan berikan cobaan dan rintangan sesuai apa yang ia senangi dan apa yang ia sedang jalani. kenapa Tuhan suka bercanda seperti itu?, karena Tuhan memberi tahu bahwa hidup ini untuk dinimati, untuk di syukuri,bukan untuk dibenci apalagi dicaci maki.

Advertisement

Seperti kamu, jika hari belum berhasil, besok coba lagi, besok belum berhasil juga, coba lagi, dan lagi, sampai Tuhan merasa lelah melihat kau begitu gigih untuk mendapatkannya. Seperti menulis misanlnya, tak mengapa tulisanmu jelek, banyak typo, banyak kalimat yang salah seperti tulisan-tulisan yang sering saya bagikan di hipwee ini. Jujur, tulisan saya sebenarnya ditulis sesuai dengan apa yang aku pikirkan saat itu, terbesit dalam pikiran ingin menulis tentang itu, maka seketika waktu aku langsung menuliskannya.

Saya tak peduli itu baik menurut orang, jelek menurut orang, bagus menurut orang atau ambaradul kata orang. biarkanlah mereka berkata seperti itu. Karena bagi saya, menulis sudah menadi kebiasaan burukku, jadi jangan ikuti kebiasaan saya ini.

Advertisement

Saya hanya bisa menulis seperti itu, hanya bisa membuat kalimat seperti itu, berharap bisa memberimu senyum dikala rindu, tawa dikala sedih, bahagia dikala duka, rindu dikala sepi, dan motivasi dikala depresi.

Dan untuk kamu yang suka menulis juga, tak harus menjadi penulis beneran, tak perlu menjadi penulis terkenal kalau memang belum terkenal. Kau menulis saja dulu, soal terkenal biarkan tulisanmu saja yang memperkenalkanmu kepada dunia. Biarkan tulisanmu saja yang memperkenalkan dirimu kepada mereka, tak perlu kau tampil, tak perlu kau pamer, karena sesuatu yang dikerjakan dengan baik, dengan hati, walaupun tak ada yang menghargai karyamu, ingatlah, masih ada Tuhan yang akan memberimu hadiah istimewa, hadiah atas karyamu yang luar biasa itu.

Jadi, menulislah jika itu karaktermu. Menulislah jika mampu membuatmu tersenyum dan menulislah jika itu adalah dirimu. Tak perlu kau minder karena kalimat yang kau rangkai belum memenuhi syarat untuk bisa menjadi penulis ternama, tenang saja. Jika sesuatu dikerjakan dengan terus menerus, lama-lama kalimat yang kau susun akan lurus juga, dan kau akan semakin paham dan megnerti bagaimana menjadi penulis yang baik.

Bukan karena mengejar popularitas, namun ingin memberi sesuatu yang terbaik dalam hidupmu agar ketika kau tiada. Maka karya yang kau titipkan di dunia ini akan selalu mengenagmu sampai kapan pun. Semoga kau tak lelah menulis hingga nanti, semangat untuk kamu yang suka menulis.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jejak Rindu Di Telaga Nurani"