Halo perkenalkan namaku Dhafin Alfian Nur Subianto, teman-temanku biasa memanggilku Dhafin. Aku lahir di Purworejo, suatu kota kecil di daerah pesisir selatan Pulau Jawa pada tanggal delapan Januari tahun 2004. Artinya bila kita hitung sampai sekarang aku sudah berumur kira-kira 19 tahun. Banyak hal yang kualami sejak aku masih kecil hingga aku sudah beranjak dewasa, diantaranya ada hal-hal yang benar-benar berkesan menurutku secara pribadi.Â
Mulai dari bersekolah di pondok pesantren dengan padatnya aktivitas di sana, masuk salah satu SMA favorit di negeri ini, hingga mungkin bisa masuk ke Fakultas Kedokteran UNS, tempat dimana aku nantinya akan belajar banyak hal sebelum akhirnya terjun ke dunia profesi. Banyak sebenarnya yang ingin aku ceritakan tetapi mungkin ada satu hal yang benar-benar ingin kuceritakan yaitu pengalamanku mendaki Gunung Prau.
Sebetulnya Gunung Prau bukanlah gunung pertama yang pernah aku daki. Gunung setinggi 2565 mdpl ini juga bukan gunung yang sulit untuk didaki tetapi entah mengapa aku sangat suka dengan bagaimana aku bisa mendakinya kala itu. Ceritanya dimulai ketika temenku bilang bahwa ia ingin mendaki setelah kami wisuda tepatnya pada awal juli tahun lalu. Aku pun mengusulkan Gunung Prau menjadi salah satu pilihan dikarenakan gunung tersebut merupakan gunung yang ramah bagi pendaki apalagi pendaki pemula. Teman-teman ku pun menyetujuinya dan dipastikan kami akan mendaki gunung tersebut.
Seperti biasa kami meminta izin terlebih dahulu kepada masing-masing orang tua kami. Setelah mendapatkan persetujuan kami pun melakukan persiapan dengan membeli dan menyewa beberapa perlengkapan seperti tenda, matras, sleeping bag, logistik, dan yang paling penting kami mempersiapkan transportasi. Ya, transportasi menuju Gunung Prau yang terletak di Wonosobo bukanlah hal yang sepele. Diawal kami memutuskan untuk menyewa mobil melalui aplikasi untuk antar jemput nantinya, akan tetapi dikarenakan biaya yang mahal kami memutuskan menyewa mobil untuk keberangkatan saja, sementara untuk perjalanan pulang kami memutuskan untuk naik bis.
Pagi harinya, kami mempersiapkan segala hal yang perlu kami bawa. Sambil menunggu mobil sewaan datang, dengan teliti kami pastikan bahwa tidak ada logistik yang tertinggal. Mobil datang dan kami segera memasukkan barang-barang kami ke dalam mobil setelah itu kami pun berangkat. Di perjalanan kami lebih banyak menghabiskan waktu kami untuk tidur serta makan beberapa jajanan ringan, sebelum akhirnya saat memasuki daerah Wonosobo barulah kami terpukau dengan keindahan alamnya.
Hari yang cerah membuat Wonosobo terlihat sangat cantik. Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan benar-benar membuat kami terpukau dengan hamparan perkebunan sayur dan hawa yang sangat sejuk sangat menenangkan. Setidaknya setelah perjalanan kurang lebih empat jam kami pun sampai di basecamp.
Setiba di sana kami segera melakukan registrasi dan beristirahat sejenak dilanjutkan makan siang dan salat dhuhur terlebih dahulu. Kira-kira satu jam setelahnya kami memulai pendakian kami. Dari basecamp menuju pos I jalan yang kami lewati berupa tangga yang membuat kami harus mengeluarkan tenaga kami lebih banyak. Pemandangan di awal pemberangkatan benar-benar membuat terpukau dengan hamparan perkebunan sayur yang sangat indah.
Setelah beberapa kali istirahat kami pun sampai di pos I. Tidak banyak waktu yang kami habiskan di pos I dikarenakan kami mengejar pos IV siang itu juga. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos II dengan kontur tanah yang sangat tidak rata sehingga kami perlu lebih berhati-hati agar tidak terpeleset. Kami pun sampai di pos III dan kembali melanjutkan perjalanan seperti sebelumnya diselingi beristirahat beberapa kali.
Di perjalanan menuju pos empat, ketika melewati sebuah tanjakan yang cukup curam, tiba-tiba temenku bilang bahwa sepertinya kami melewati jalan yang salah. Namun setelah aku cek lewat gps, kami lewat jalan yang benar. Hal ini menimbulkan keraguan di antara kami sehingga kami memutuskan untuk menunggu terlebih dahulu. Setelah kurang lebih setengah jam menunggu akhirnya ada pendaki lain turun dan memberi tahu kami bahwa jalan yang kami lewati sudah benar.
Sambil tertawa kami pun melanjutkan perjalanan kami dan akhirnya kami tiba di pos IV yang merupakan pos terakhir sebelum puncak. Di sana kami benar-benar disajikan pemandangan yang begitu indah. Cuaca yang cerah membuat kami bisa melihat gunung-gunung lain di Jawa Tengah. Benar-benar suatu hal yang sangat indah. Kami berfoto-foto sejenak sebelum akhirnya kami mencari tempat yang tepat untuk mendirikan tenda.
Keesokan paginya selepas sarapan kami memutuskan untuk menuju ke puncak. Ada hal lucu yang kembali terjadi. Ketika bertanya kepada pendaki lain kemana arah puncak, Sebagian besar dari mereka tidak tahu dan Sebagian yang lain mengarahkan kami menuju tiga arah yang berbeda. Hal tersebut membuat kami berpikir keras hingga ada salah satu pendaki yang mungkin melihat kami kebingungan kemudian dengan yakin menunjukkan arah yang benar.
Syukurlah kami dapat mencapai puncak tersebut karena dari banyak pendakian belum tentu kita bisa sampai ke titik paling tinggi dari suatu gunung itu. Selepas mengambil momen-momen penting di sana kami pun segera kembali ke tenda dan juga berberes untuk turun. Di sini beberapa temenku sudah mulai kehabisan air minum sehingga kami menghemat air sebisa mungkin agar air tersebut cukup sampai bawah. Dan Alhamdulillah, kami bisa kembali ke basecamp dengan aman dan juga selamat.
Setelah berberes diri kami pun bersiap untuk pulang. Karena kami merencankan untuk naik bis kami benar-benar tidak tahu apa-apa mengenai jalur bis di daerah itu. Kami pun bertanya pada warga lokal dan kami diarahkan untuk naik bis menuju Terminal Wonosobo yang jaraknya kira-kira satu setengah jam perjalanan. Kami pun menunggu dan akhirnya ada bis yang berhenti. Awalnya kami kira bis ini akn langsung menuju ke terminal Wonosobo, namun ternyata bis tersebut berhenti di tengah perjalanan dan kernet bis tersebut bilang bahwa kami harus melanjutkan perjalanan dengan bis lain. Dengan sedikit perasaan kecewa kami pun naik bis lain menuju Terminal Wonosobo.
Setiba di Terminal Wonosobo kami masih harus menunggu kira-kira setengah jam hingga bis yang menuju Magelang tiba. Ketika bis datang pun ada barang kami yang hamper ketinggalan namun untungnya petugas terminal mengingatkan kami. Bis yang kami tumpangi itu sering berhenti cukup lama ketika di perjalanan. Sempat beberapa kali kami merasa bahwa bis tersebut sudah terlalu padat tetapi masih saja menaikkan penumpang.
Perjalanan dengan bis menuju Magelang tersebut sangat melelahkan apalagi memakan waktu hampir dua jam lamanya. Akhirnya kami tiba di Terminal Magelang dan kembali melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta menggunakn bis lain. Kami transit menggunakan empat bis dan akhirnya kami mengakhir perjalanan kami dengan sangat lelah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”