Mental Health dan Pandemi : Bersatu Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi

Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan fisik saja, akan tetapi juga menyerang kesehatan mental.

Saat ini, manusia diseluruh dunia sedang dalam keadaan berduka diserang oleh mahluk yang bernamakan Covid-19. Situasi dan kondisi sosial berubah secara drastis, yang pada sebelumnya kita bercengkrama secara normal tanpa adanya batasan, kini, semua itu berubah semenjak virus covid-19 datang menjajah kehidupan manusia. Kita diharuskan menjaga jarak satu sama lain, beberapa kegiatan sebisa mungkin harus dilakukan dari rumah, masker tidak boleh lepas menutup mulut dan hidung, semua itu sebagai bagian dari upaya kita mengcounter covid-19 untuk tidak menyerang kesehatan kita.

Advertisement

Covid-19 sudah menelan banyak korban, data dari worldometer pada tanggal 08 Juli 2021, secara global jumlah korban yang meninggal akibat serangan covid-19 telah mencapai 4.017.816 dari 185.853.841 kasus. Sedangkan data yang disampaikan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) jumlahnya mencapai 3.992.680 dari 184.324.026 kasus.

Berbagai macam upaya dari pemerintah dan dunia kesehatan guna mengakhiri penyebaran virus covid-19 telah dan sedang dilakukan. Pemerintah dengan dikeluarkannya berbagai macam kebijakan yang diharapkan mampu mencegah penularan covid-19 menurun. Dan pencarian obat yang tepat dari dunia kesehatan untuk meningkatkan imun agar supaya covid-19 tidak mampu lagi menyerang kesehatan kita lagi. Vaksinasi menjadi pilihan terkini yang diambil oleh pemerintah dan dunia kesehatan untuk segera dilakukan dalam proses memberantas penularan covid-19.

Kita sadari bersama bahwa pandemi covid-19 ini adalah bencana yang hebat, olehnya kita perlu meningkatkan kesadaran kita untuk saling peduli satu sama lain tanpa adanya pengecualian golongan.  Ini adalah masalah bersama yang perlu juga kita tuntaskan bersama-sama, kita tidak bisa hanya bergantung pada satu pihak untuk menyelesaikan bencana ini. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dam disadari terkhususnya masyarakat Indonesia.

Advertisement

Selama pandemi kepedulian yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat di negara lainpun ialah membagikan sembako, makanan dan obat-obatan kepada korban covid-19 yang membutuhkan. Dan perlu kita ketahui bersama juga bahwasanya covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan fisik saja, akan tetapi juga menyerang kesehatan mental.

Gangguan kesehatan mental selama pandemi bisa lebih memperburuk kesehatan fisik kita, dilansir dari aladokter.com dampak lebih buruknya dari kesehatan mental yang terganggu selama pandemi covid-19 ialah penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan serta gangguan psikosomatik. Selaras dengan apa yang disampaikan oleh WHO tentang Mental Health During Covid-19 Pandemic tahun 2019. 

Advertisement

Menurutnya gangguan kesehatan mental yang bisa dialami selama pandemi ialah kecemasan dan ketakutan yang berlebihan terkait kesehatan diri dan orang lain, memperparah kondisi fisik terutama bagi orang yang memiliki riwayat penyakit kronis, dan pengunaan obat-obatan (drugs). Olehnya, pengedukasian menjaga kesehatan mental kepada masyarakat sangat perlu juga untuk dilakukan.

Pengedukasian pentingnya menjaga kesehatan mental memang telah banyak dilakukan, hanya masih dilakukan dalam bentuk tulisan yang diterbitkan di berbagai media sosial. Padahal pengedukasian tersebut akan lebih dekat mencapai goalnya jika dilakukan dengan terjun secara langsung kepada masyarakat. Hal ini perlu juga kita solidkan bersama-sama untuk memberikan pengedukasian pentingnya menjaga kesehatan mental selama pandemi secara langsung kepada masyarakat namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Kita sebagai pemuda harus lebih cermat dan peka pada permasalahan apapun yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karenanya, Golongan muda baik itu mahasiswa secara induvidu atau kelompok, karang taruna, perkumpulan mahasiswa daerah, organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan sangat diharapkan kontribusinya dalam pengedukasian kesehatan mental kepada masyarakat yang dibantu oleh berbagai elemen yang memiliki kepedulian dan pemahaman yang cukup terkait kesehatan mental.

Mari kita bersama-sama bersatu padu untuk saling membantu mengahadapi covid-19 dan mengawal pandemi sampai menjadi endemi. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Malang