Mental Breakdance Bagi Gen Z

Gen Z adalah julukan bagi generasi yang lahir di antara tahun 1996 sampai dengan 2012 dan turunan dari Generasi X dan Generasi Milenial. Nah, Gen Z juga sering dilabelkan sebagai generasi yang harus selalu terlihat perfect terhadap orang di sekitarnya.  Gen Z memang dituntut untuk mengerti dan memahami aspek yang berlandaskan digitalisasi.

Advertisement

Seiring berkembangnya teknologi, mempelajari digitalisasi sangat mudah dengan berbagai sumber yang ada dan sangat bermanfaat bagi Gen Z untuk saat ini dan masa depan. Namun, tak disangka-sangka bahwa mempelajari dan memahami mengenai digitalisasi bisa menimbulkan efek yang menurunkan mental Gen Z lhoo, seperti nolep, insecure, FOMO,dan nervous.

Siapa di sini yang biasa mendengar kata nolep? Nolep bagi khalayak umum berasal dari kata no life. Kira-kira kalian tau ga nihh apa itu nolep? Nolep berarti ga punya kehidupan. Hal ini bermaksud karena pada kehidupannya selalu berpegang teguh pada barang elektronik, yaitu handphone dan laptop. Lalu, pada kegiatan sehari-hari mereka yang dicap nolep selalu bermain game di handphone dan laptop.

Salah satu kata yang sering banget diucap anak Gen Z sekarang adalah insecure. Misal kayak ih gue insecure banget nih sama dia, soalnya dia lebih cantik sama pengetahuannya luas pasti dari kalian pernah denger kata itu kan? Apalagi terucap kata insecure? hahaha… Insecure sebenernya apa sihh? Jadi, insecure itu sebuah perasaan yang muncul dalam diri yang berakibat tidak aman bagi diri sendiri, seperti rasa cemas, takut, dan gelisah. Rasa ini bermunculan di benak kepala, tetapi hanya sekadar stimulus sebagai perasaan saja.

Advertisement

Hayo, sekarang ini bermunculan kata FOMO (Faith of Missing Out). Pasti kalian pernah bilang nih atau merasakan FOMO kan?! Kalau pernah, kita sama dong hahaha…

Nah, biasanya FOMO itu yang dirasakan ialah rasa takut ketinggalan dengan orang-orang di sekitarnya yang jauh lebih maju daripada kita. Semisal, Kok dia keterima di Universitas Indonesia ya? Padahal dulu belajar bareng terus, kok dia berprestasi dan sering ikut kompetisi sampai ke tingkat nasional bahkan internasional ya? dan masih banyak lagi kasusnya. Pada realitanya, manusia sudah diberikan jalan hidup oleh Tuhan yang tidak ada bandingannya.

Advertisement

Mental breakdance yang biasa dirasakan oleh Gen Z adalah nervous. Nervous timbul karena rasa panik, cemas, gelisah, dan tidak percaya diri ketika berbicara di depan umum. Nervous dapat dilatih dan dihindari dengan cara sering latihan berbicara di depan umum, yakni ketika presentasi dan mengajar. Presentasi dan mengajar juga dikatakan sebagai langkah awal agar dapat berbicara di depan umum. Mengapa demikian? Karena presentasi dan mengajar dapat melatih kemampuan berbicara agar teratur.

Sayangnya, banyak sekali Gen Z yang berpikiran bahwa presentasi dan mengajar  sebagai salah satu momok terbesar bagi Gen Z. Hal ini disebabkan karena Gen Z saat ini memang memiliki sikap kurang percaya diri ketika tampil di depan umum dan selalu berpatok pada smartphone,laptop,dan produk digital saat ini. Padahal semua hal itu bisa dijadikan selaras apabila hal yang kita kurang bisa dengan suatu teknologi,seperti mengajar dengan metode presentasi dengan laptop maupun smartphone dan menggunakan media pembelajaran,seperti zoom  meeting,gmeet,dan moda aplikasi lainnya. Mengajar juga bukanlah hal yang mudah untuk memberikan suatu materi ataupun wejangan pada audience.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini