Bertahan untuk sampai di titik ini sampai detik ini tidak mudah. Begitu banyak rasa yang harus dikorbankan, begitu banyak orang disekeliling yang terluka, karena sekali lagi bahwa kamu adalah pilihanku maka harus diperjuangkan. Namun, ternyata itu tidak mudah. Jujur aku banyak harus menitikkan air mata, berjuang sendiri dalam sebuah hubungan dengan langkah kaki yang terseok-seok sunggguh sangat menyakitkan. Lima tahun menjalani biduk rumah tangga dan kini saatnya aku harus melepaskan dan merelakan semuanya berakhir.Â
Dulu aku selalu menganggap bahwa cinta akan mengubah seseorang, tapi nyatanya waktu lima tahun tidak bisa mengubah dirinya. Semuanya tetap sama dia dengan segala kesibukan dengan dunianya sendiri, dengan segala keegosiannya dan kebohongannya. Aku selalu membelamu dan mengagung agungkanmu di depan semua keluargaku. Tak sedikitpun keburukan terlontar atau terucap, karena aku tau baik buruknyamu adalah pilihanku. Maka, aku tetap harus menerima walau harus menelan pil pahit setiap hari melihat kelakuanmu. Di setiap doa aku selalu meminta supaya kamu bisa berubah dan sadar akan tanggung jawabmu sebagai suamiku.Â
Tetapi ternyata, keajaiban yang kutunggu tidak juga datang. Tubuhku tidak dapat lagi menahan segala kesedihan ini. Aku sungguh mencintaimu, tapi aku juga lebih mencintai diriku sendiri. Jadi, aku tidak mau mengabdikan diriku untuk semua yang sia-sia. Biarlah aku mencari kebahagian walau tanpa ada dirimu. Kalau kamu pikir aku tidak mencoba mempertahankan, tidak akan sampai sejauh ini kita melangkah. Aku selalu memberi kesempatan kepadamu tapi selalu kamu sia-siakan. Jadi, biarlah melepaskan adalah jalan terbaik yang hendak kutempuh.Â
Lima tahun memang bukan waktu yang mudah bagiku untuk memutuskan segalanya. Dengan segala kecamuk pikiran yang ada di otakku dan peperangan batin, akhirnya kuputuskan untuk melepaskan. Ini semua demi kebaikan kita bersama. Kamu dengan jalan hidupmu dan aku dengan jalan hidupku. Perpisahan adalah jalan terbaik bagi kita semua. Karena aku tidak mau kita tejerat dalam sebuah biduk rumah tangga tapi penuh dengan jazirah luka. Sehingga akan lebih baik jika kita saling melepaskan dengan ikhlas. Berbahagialah dengan kehidupan barumu dan aku akan berusaha bahagia dengan kehidupanku.
Duhai hati, ikhlaskan lah semua ini terjadi. Aku percaya tidak ada di dunia ini yang terjadi sia-sia. Semuanya pasti ada alasannya. Hapuskanlah air mata, hilangkanlah semua dendam dan rasa sakit hati. Mulai sekarang aku berjanji akan selalu berbahagia apapun yang terjadi. Karena semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Dan kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Aku juga percaya, ini bukanlah akhir melainkan adalah awal kisah hidupku dengan lembaran yang baru.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”