Kejuaraan internasional empat tahunan menjadikan Olimpiade sebagai kejuaraan yang sangat bergengsi. Bahkan, hitungan tahun sebelum ajang tersebut resmi terlaksana, banyak negara sudah mulai menyiapkan atletnya. Emas menjadi tergetnya. Persaingan berbagai cabang yang dilombakan membuat atlet tak boleh banyak istirahat, demi menjaga stabilitas kemampuan. Apalagi, soal mental ketika kejuaraan terjadi. Tak boleh ada sedikitpun down.
Muruah atlet bahkan negara menjadi alasan yang kerap digaungkan. Ya bagaimana lagi, ini soal harkat martabat serta amanah yang besar. Setidaknya, dalam kacamata saya, melalui atlet, kita bisa berbicara banyak di internasional di tengah situasi yang tidak pasti seperti sekarang.
Siang kemarin Greysia Polii dan Apriyani Rahayu telah mengepakkan sayap garuda sangat tinggi. Permainan yang ciamik menjadikan dua set-nya milik Indonesia. Indonesia raih emas ganda putri pada ajang badminton di Olimpiade Tokyo 2020. Rasa haru sebab bangga diungkapkan dari banyak pihak. Air mata menyelimuti tatkala lagu Indonesia Raya mengaung di Tokyo, dan berkibarnya bendera merah putih paling tinggi menumbuhkan rasa bangga di dalam dada.
Menyinggung soal keadaan negara yang membuat banyak pihak hilang harapan, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu hadir dengan harapan baru. Setidaknya, mendali emas yang diraih Greysia Polii dan Apriyani Rahayu membuat banyak pihak (utamanya rakyat Indonesia) menjadi ada harapan dari lain sisi, yaitu melului olahraga.
Benar, para atlet yang berjuang di Olimpade Tokyo 2020 tak lepas dari birokrasi pemerintah Indonesia. Akan tetapi, saya melihat banyak kebijakan serta keadaan negara yang makin tak pasti arahnya. Polemik demi polemik membuat masyarakat jadi tak keruan perasaannya, yang akhirnya hilang kepercayaan pada pemerintah.
Dengan munculnya Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjadi juara pada ajang Olimpade Tokyo 2020 cabang badminton, menjadi angin segar bagi masyarakat. Setidakya, ada hal yang bisa dibanggakan Indonesia pada situasi seperti sekarang, baik soal pandemi maupun kebijakan pemerintah yang bikin geleng kepala, dan itu tak terlepas dari atlet lainnya yang mengikuti ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Melihat dari hal itu, setidaknya olahraga menjadi alasan masyarakat Indonesia untuk tetap tinggal di Indonesia selain daripada alam dan lelucon masyarakatnya, saking hilang harap pada kebijakan pemerintah yang kerap bikin kepala itu. Pada olahraga, masyarakat berbangga hati tatkala atletnya mengikuti ajang lomba sekala nasional maupun internasional. Apalagi, kalau melaju ke final bahkan menjadi juara. Bayangkan, di tengah carut marutnya keadaan negara, kedua atlet Indonesia mendapatkan emas, dan itu disaksikan jutaan mata meski melalui layar virtual. Semua menyatu dalam haru kebahagiaan.
Namun anehnya, banyak politisi yang akhirnya mengucapkan selamat dengan memampangkan dirinya lebih besar daripada si atletnya, seolah-olah itu hasil kerja kerasnya. Aneh, tetapi nyata adanya. Ironis. Akan tetapi, raihan emas Greysia Polii dan Apriyani Rahayu setidaknya bisa mewaraskan kita dari situasi yang tak pasti dan rehat sejenak dari kebijakan yang bikin geleng kepala itu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”