Menjadi Perempuan Terbaik yang Kau Anggap Cintanya Adalah Titik

Hai pria yang membuatku terkesima ~

Sebuah perjalan dan waktu teramat panjang hingga tak ku temukan hati sebagai tempat bertahan. Selalu berteduh karena tersayang membuat rapuh, ke sana-kesini memikirkan obat hati sampai penantian yang tak pasti. Begitulah perempuan baik, yang kau anggap cintanya adalah titik. Terima kasih atas segala perjuanganmu sebagai pelipur lara dan pilu, sebagai penghapus dia yang selalu menyakitiku dulu, perempuan ini selalu berdoa setiap penghujung sujudnya, hati ini mempercayakanmu (lagi) seutuhnya.

Pertemuan yang kuanggap sebagai awal segala bahagia ternyata betul adanya. Hati ini punya tempat tersendiri untukmu sayang, begini akan aku ceritakan kejujuran seorang perempuan yang mencintai prianya dengan sungguh luar biasa. Phobia ku terhadap hubungan kini berhasil disembuhkan, meski bukan pria pertama yang menawarkan harapan, aku yakin akhirannya kamu menjadi tujuan, bersamamu pun sudah seperti mengusahakan yang terbaik untuk masa depan.

Sungguh aku sangat suka skenario Tuhan, merayu kita untuk saling memerankan peran. Demi apapun itu aku mencintaimu. Kita perlu tahu bahwa semua kisah cinta tidak usah diimbuhi drama, memberikan pengakuan untuk konsumsi publik. Sungguh sayang, mereka tertawa dan menganggap kita tak layak bersama. Denganmu, aku mengenal hubungan yang lebih tinggi levelnya, harus mengerti bahwa setiap ikatan hati yang dipunyai tidak akan sama takarannya.

Orang yang sungguh-sungguh serius dengamu adalah orang yang menerima dan memahami dirimu, dulu , sekarang, dan nanti.

Beberapa waktu dan setelahnya aku tahu bagian mana yang harus diperbaiki. Bersamamu, berusaha untuk menjadi perempuan yang selalu ingin mendengar "aku sayang kamu" setiap hari setiap saat. Jangan berhenti untuk mengeja 3 tersebut, begitupun aku yang juga menyayangimu dari ujung kaki sampai kepala. Ada doa yang tidak pernah terputus sekalipun dengan jarak yang begitu jauh,aku mencintaimu pria yang membuat hatiku luluh.

Tidak ada yang kututupi dalam berdoa kepada Pencipta. Semoga kita diberi keikhlasan untuk tidak mempercepat apa yang Kau tunda dan tidak menunda apa yang Kau percepat. Percayakan akhir yang Tuhan takdirkan apapun itu meski semua tak seindah yang kita harapkan, semoga kamu mengerti aku mencintaimu setulus-tulusnya hati.