Apa pernah kalian merasakan rasanya tidak nyaman, hampa dan apa yang kalian lakukan seakan sia-sia?
Mungkin saat usia masih menginjak umur 1 sampai 16 tahun kita masih bisa memikirkan kesenangan semata. Tapi begitu usia sudah memasuki 17 tahun, perlahan perasaan resah itu mulai muncul.
“Aku sudah semakin dewasa, sebentar lagi aku akan menuju usia 18 tahun, tapi mengapa aku merasa belum berbuat apa-apa. Bahkan aku tidak memiliki tabungan untuk masa depanku nanti, mengapa aku baru sadar bahwa selama ini aku terlalu banyak bermain-main?”
Mau memulai tapi bingung harus memulai darimana, apa kalian pernah ada di posisiku?
Mungkin masa-masa seperti ini oleh sebagian orang mulai dirasakan saat usia mereka menginjak kepala 2, tapi aku merasakannya saat usiaku akan menuju 18 tahun dimana 1 tahun lagi aku akan mulai merasakan dunia pekerjaan.
Entah perasaan ini adalah ungkapan takut akan gagal saat memulai pekerjaan atau perasaan resah karena tanpa sadar waktu berjalan, usiaku bertambah, tanggung jawabku bertambah namun aku tidak memiliki rencana yang matang untuk masa depanku nanti.
Jika dulu saat masih kecil di saat orang bertanya apa cita-citaku, aku akan dengan lantang menjawab ingin menjadi guru, namun begitu besar sekarang saat orang bertanya aku ingin jadi apa nanti aku justru ragu dengan cita-citaku.
Banyak hal baru yang sudah aku lalui selama proses aku tumbuh hingga sekarang, aku mencoba banyak hal, keinginanku ingin menjadi apa berganti-ganti. Aku jadi bimbang sendiri sebenarnya tujuan hidupku itu apa dan akan jadi apa aku di masa depan nanti.
Aku resah karena aku merasa planning ke depan untuk hidupku belum aku tata dengan baik, sedangkan sebentar lagi aku akan benar-benar menghadapi tantangan dunia yang sebenarnya. Aku belum menyiapkan apapun, ada ketakutan sendiri dihatiku, takut aku akan gagal memulainya.
Walau aku tahu kegagalan adalah hal yang wajar namun tetap saja aku merasakan ketakutan itu. Kondisiku mungkin berbeda dari beberapa orang kebanyakan, saat lulus bangku SMA/SMK ia sudah memiliki rencana yang matang untuk berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi yaitu universitas.
Khusus orang seperti aku sayangnya belum beruntung untuk bisa merasakan hal itu, aku harus bekerja keras terlebih dahulu jika ingin merasakan bangku kuliah. Aku ragu memulai darimana dan apa sebenarnya yang aku inginkan.
Apa kalian pernah berada di posisi ini?
Kesadaran untuk memulai menata masa depan itu ada, niat pun sudah sangat kuat, tapi darimana harus memulai kadang membuat langkah bimbang. Namun bukan berarti aku menyerah dengan keadaan, aku membutuhkan waktu untuk terbiasa dan menyiapkan diri, tidak ada kata terlambat, mungkin bagi sebagian orang aku memulai menyiapkan masa depanku termasuk terlambat namun itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Walau aku merasakan ketakutan akan gagal, aku tetap berusaha yakin pada diriku sendiri, bahwa perjuangan ini masih panjang, tidak apa aku tertinggal dari yang lain yang dimana mereka sudah menyiapkannya secara matang.
Aku berjalan perlahan sembari belajar dari pengalaman mereka, sehingga aku tidak akan salah langkah, meski salah langkah pun kemungkinan untuk aku meratapi kegagalan itu tidak akan lama karena aku sudah banyak belajar dari kegagalan-kegagalan orang-orang yang lebih dulu mencoba namun pada akhirnya mereka bisa berhasil, lalu kenapa aku harus menyerah?
Usia berapapun itu semuda atau setua apapun itu, kita punya hak yang sama untuk menata kehidupan dengan tujuan hidup kedepannya menjadi lebih baik. Mulailah dari hal-hal yang kecil dan ingatlah, hilangkan ketakutan tidak berarti itu, kita semua tahu bahwa semua orang pasti akan merasakan kegagalan, semakin kamu takut gagal semakin sulit kamu untuk maju mengubah hidup menjadi lebih baik, lihatlah orang-orang yang telah berhasil dalam hidupnya mereka bukan tidak pernah gagal, bahkan mereka gagal berulang kali tapi mereka tidak pernah takut untuk mencoba kembali.
Jangan lupa dibarengi dengan doa serta usaha yang keras, niscaya apa yang kamu usahakan tidak akan sia-sia, selalu ada jalan bagi orang-orang yang mau mencoba dan mencoba walau harus gagal berulang kali.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”