Menikmati Proses Merupakan Pilihan dan Kamu Dapat Menikmati Prosesmu dengan Lebih Baik

Saat ada dua orang yang ingin mencapai tujuan yang sama. Orang pertama memilih untuk cepat-cepat sampai tujuan. Kedua memilih untuk menikmati prosesnya, meskipun lebih lama sampai tujuan daripada yang pertama. Saya lebih prefer kepada yang kedua. Sebab yang pertama meski lebih cepat sampai, lebih cepat lega, dan sebagainya, tetapi saat sampai ditujuan ia tidak merasakan apa-apa. Sedangkan yang menikmati proses akan memperhatikan lebih, memandangi lebih, dan mencintai prosesnya, sampai tiba di tujuan ia pun juga akan merasa lega. Tetapi ia akan menyukai apa yang telah dilakukannya.

Advertisement

Orang yang pertama cepat selesai memang baik, tetapi yang kedua dapat bertahan lama. Ketika ia menyukai prosesnya, ia akan memandangi hal-hal yang tidak dilihat oleh orang yang pertama. Ia akan menemukan kesenangan baru, pengalaman baru, dan lainnya. Bukan berarti yang pertama tidak dapat, tetapi lebih sedikit dari yang kedua.

Cepat sampai tujuan memang bukan hal buruk, tetapi hal yang lebih buruk ialah menyalahkan yang kedua. Dan mengharuskan orang kedua untuk mengikuti orang pertama. Inilah yang kemudian terjadi. Memaksakan kehendak, bahwa harus seperti yang pertama. Maka ketika itu terjadi, ia tidak akan menikmati proses. Ia akan sampai tujuan dengan kehampaan. Dan ia pun akan menyesali apa yang telah dilakukannya lebih dalam.

Kehidupan tidak perlu mengikuti orang lain, jika memang keputusan kita sudah dipertimbangkan. Lagipula saran orang lain belum tentu sesuai dengan kita. Saran hanya sebagai jam tangan, yang boleh dipakai atau tidak. Saat kita terlalu banyak melihat jam, semakin cemas kita untuk cepat menyelesaikan. Dan menikmati proses pun akan menjadi hal yang langka bagi kita. Sebab mencapai tujuan dengan cepat ialah prioritas.

Advertisement

Padahal menikmati proses merupakan pilihan. Tidak boleh ada yang memaksa, menyakiti, dan mengkritik atas pilihan kita sendiri. Orang-orang tersebut biasanya bersikap seperti itu karena khawatir dan cemas kita tidak akan berhasil sampai tujuan. Kalau bukan mengikuti sarannya, kita tidak akan berhasil. Sayangnya kita pun akan membenci apa yang dilakukan. Bisa jadi kita tidak akan melakukannya lagi, dan lagi. Lalu menyalahkan diri kita sendiri.

Kita lupa untuk apa cepat sampai tujuan? Sementara kita terlalu sibuk untuk memikirkan. Proses yang telah dilalui pun telah berlalu. Kini kita tersadar bahwa apapun yang kita lakukan ternyata hanya untuk menyenangkan orang lain. Bukan untuk diri kita sendiri. Menikmati proses agar kita lebih menyadari bahwa apa yang kita lakukan itu menyenangkan. Tentu saja ini hanya saran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

try to understand before judging