Menikahlah! Maka Setelah Itu Aku Baru Akan Menikah

Semua hal yang kita jalani terasa begitu indah saat kita masih bersama. Tertawa bersama, senang bersama, gembira bersama bahkan menangis dan kesusahan pun terasa sangat indah ketika kita menjalaninya berdua. Namun satu hal yang tak pernah kita persiapkan dibalik semua keindahan itu adalah tak akan selamanya kita bersama setelah kita menyelesaikan masa pendidikan kita. Tentu ada masanya kita harus berpisah untuk menggapai apa tujuan kita dari menjalani pendidikan ini. Tak pernah kita pikirkan apakah semua masih terasa indah saat masa ini tiba.

Advertisement

Kita bertemu saat hati ini sedang gundah

Saat itu aku adalah kakak tingkatmu, kau masuk ke kampus satu tahun setelah aku masuk. Satu hal yg tidak kamu tahu adalah aku sudah memperhatikan sejak pertama kali melihatmu namun aku tidak berani untuk mendekati atau bahkan menegurmu karena aku yang saat itu terkenal sebagai mahasiswa yang begajulan dan jarang masuk kuliah. Sampai suatu saat himpunan mahasiswa jurusan mengadakan sebuah acara yang mewajibkan semua mahasiswa baru untuk ikut yang menurutku kesempatan baik untukku mendekati kamu.

Ya semua memang terjadi sesuai dengan rencanaku, sejak acara itu semua teman-temanku tahu kalau aku suka kamu dan walaupun malu usaha mereka menjodohkan aku denganmu diam-diam membuat aku senang. Sampai pada akhirnya salah satu lagu dari group band "GIGI" menjadi lagu moment kita mulai menjalani semua bersama dan sejak saat itu aku yang biasanya hidup urakan mulai menata diri agar terasa pantas untuk dirimu.

Advertisement

semua memang tidak mudah bagi kita pada awalnya, penolakan dari keluargamu terhadap hubungan kita, sifat urakanku, sifat kekanak-kanakanmu. semua itu harus kita hadapi secara perlahan dan kita pecahkan satu persatu hingga akhirnya hubungan kita berjalan lebih dari 4 tahun. Kamu adalah wanita pertama yang aku kenalkan pada orang tuaku, kamu adalah wanita pertama yang aku bawa ke keluarga besarku. Satu ingin dan cita-citaku saat itu adalah aku harus menjadi lebih baik dalam segala hal agar aku menjadi pantas menjadi laki-laki yang akan mendampingimu seumur hidup.

Kita harus berpisah karena cita-citaku terhadapmu.

Advertisement

Begitu selesai kuliahku aku sadar bahwa kampung halaman tak memberikan harapan untukku. Jujur saja harapanku agar aku cukup secara ekonomi dan bisa mempersuntingmu sebagai istriku.

Suatu sore yang begitu sangat indah, saat kita berjalan berdua dan aku mengutarakan niatku untuk mengadu nasib di pulau lain semua menjadi suram. Kita saling berikrar dan mengucap janji bahwa akan saling setia dan saling berjuang bersama menggapai cita-cita kita hingga jika sampai waktunya nanti kita akan bertemu dalam keadaan yang lebih baik.

Setibanya aku ditanah rantau semua masih berjalan seperti biasanya. Semua masih terasa indah walaupun tak seindah saat kita masih bisa bergandeng tangan. Hubungan kita masih tetap berlanjut walau hanya melalui telpon dan pesan singkat. Sampai entah kenapa aku begitu tergila-gila dengan seorang wanita ditempatku bekerja. Aku mulai bertingkah kasar padamu, aku mulai sering mara-marah padamu, aku mulai sering tidak membalas pesanmu dan entah kenapa saat itu semua tentangmu membuatku begitu muak. Mungkin kau lelah, mungkin kau sudah tak kuat lagi dengan segala kelakuanku dan kau memutuskan untuk meninggalkanku walau aku tahu saat itu harapanmu padaku tak benar-benar hilang. Jujur, dalam hati inipun saat itu masih sangat berkuasa namamu dan kenangan akan dirimu. Aku menangis setiap kali aku mengingatmu, kenangan tentangmu dan kelakuanku terhadapmu kamu semua rasa bersalah dan rindu itu sirna ketika aku melihat wanita itu.

Mungkin maafku sudah sangat terlambat untukmu

Walaupun tiga tahun ini kau tidak ada dihariku namun kau tetap hadir disetiap malam sebelum aku memejamkan mata

Kini sudah 3 tahun kita tak lagi bersama dan seiring dengan waktu apa yang terjadi dan menimpaku disini pelan-pelan mulai terang. Alasan mengapa aku lebih memilih wanita disini dari pada dirimu, alasan aku berbicara kasar padamu demi wanita disini. Ya, semua yang terjadi padaku disini bukanlah merupakan kehendakku namun merupakan sebuah permainan kotor menggunakan cara yang kotor yang dibuat oleh wanita disini. namun setelah aku tahu dan memperbaiki apa yang terjadi padaku semua sudah terlambat.
Kini kau telah menjadi milik orang lain
Kini cinta yang dulunya untukku telah lenyap karena kelakuanku
seribu maaf dan pengakuan bersalah tak lagi membuatmu kembali lagi padaku

Hanya satu hal yang bisa kulakukan saat ini adalah merelakanmu dengan dirinya, merelakanmu dengan orang yang bisa membuatmu bahagia saat ini. Aku? walau hati ini sangat mencintai dan menyayangimu tapi aku tak bisa memberikan kebahagiaan seperti yang laki-laki itu berikan padamu. Bahagiamu saat ini sudah membuatku cukup senang walaupun apa yang aku cita-citakan dulu diwujudkan oleh orang lain, dan tenang saja senyum ini akan terus selalu ada saat aku berada didepanmu walaupun aku harus menangis saat kau memalingkan wajah tak melihatku lagi.

Janji yang kita ucapkan di sore yang indah dulu masih akan terus kusimpan dalam hati ini. Namamu, cintamu akan tetap mendapat ruang khusus dihatiku. Untuk janji itulah aku tak akan menjadi milik siapapun sebelum kau benar2 bahagia atau menikah dengannya.

"Maka menikahlah kasih baru setelah itu kalalupun aku masih pantas merasakan kebahagiaan aku akan menjadi milik orang lain.

Dan kalau boleh aku meminta, izinkan aku terus mencintaimu walaupun cinta ini hanya bisa kutitipkan lewat doaku."

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

coba-coba belajar menulis untuk berbagi perasaan

7 Comments

  1. tuak,,,,,tuak,,tuak….lagi lagi tuak…tuak di Pondokan Yolanda saat hujan deras turun…

  2. Efri Anto berkata:

    hahaha haram itu kawan