Anxiety bisa melanda siapa saja. Kegelisahan, kecemasan dan rasa khawatir tak diundang, datang dengan sendirinya. Kondisi tersebut muncul apabila dihadapkan pada satu kondisi. Menghadapi masalah. Masalah sudah seperti sarapan bagimu. Tidak mungkin ada manusia yang hidup terlepas dari beban ini.
Dari mulai perkara remeh temeh memilih pakaian yang ingin dipakai. Hingga masalah besar yang melibatkan banyak orang, semisal mengadakan pesta pernikahan. Manusia akan selalu dihadapkan dengan masalah sepanjang hidupnya. Karena hidup itu sendiri juga merupakan sebuah masalah.
Perbedaan antara orang yang sukses dengan yang tidak adalah bagaimana kondisi mereka ketika berhadapan dengan masalah. Bagaimana bisa ada orang yang begitu tenang ketika dihadapkan masalah yang begitu besarnya. Sementara ada orang yang langsung panik ketika dihadapkan pada masalah yang kecil. Respon manusia terhadap masalah itu yang berbeda. Mengapa responnya berbeda? Karena kualias manusia nya juga berbeda.
Ketimbang mencari cara menyelesaikan masalah yang begitu banyaknya. Ada baiknya kamu belajar menjadi seorang yang siap menghadapi masalah. Sehingga ketika masalah itu datang kamu sudah siap. Kamu menjadi seorang yang memiliki daya juang dan ketenangan ketika dihadapkan dengan masalah. Realitanya, tentu tidak mudah.
Ketenangan dan kesiapan tidak datang secara tiba-tiba. Mereka hadir dari sebuah rentetan peristiwa dan proses panjang dari dalam dirimu. Timbul pertanyaan di benakmu. Bagaimana caranya? Proses apa yang harus dijalankan untuk mendapat ketenangan?
Diam Sejenak Sebelum Merespon
Sadar atau tidak, aktivitas sehari-hari yang kamu jalani dilakukan oleh alam bawah sadarmu. Kamu makan di pagi hari, karena memang terbiasa sarapan setiap harinya. Mandi. Beraktivitas sehari-hari yang sudah menjadi rutinitasmu. Terkadang dalam merespon sesuatu kamu spontan saja. Padahal bisa saja respon spontan itu menentukan hal-hal yang penting.
Baiknya adalah kamu diam sejenak. Mengambil napas yang panjang. Mencerna apa yang harus kamu sampaikan, ucapkan, atau ketik ketika ada sesuatu yang perlu di respon. Mengambil Tindakan secara tiba-tiba bukanlah perkara bijak.
Dalam diam-mu, itu kamu bukan berarti benar-benar diam. Diam-mu mencoba menelaah dalam gambaran besar suatu permasalahan. Kamu melakukan analisa mendalam respon apa yang perlu disampaikan.
Belajar dari Keptusan yang Salah
Memimpin itu perkara yang mudah. Memimpin adalah tentang mengambil keputusan. Keputusan yang benar membuatmu memenangi kehidupan. Sementara keputusan salah membuatmu belajar. Bagaimana cara tepat agar bisa dapat mengambil keputusan yang benar? Dengan memilih keputusan yang salah. Loh? Kok gitu? Ya, dengan kamu pernah mengambil keputusan yang salah kamu memahami bahwa kedepannya tidak harus memilih keputusan yang keliru itu. Kamu belajar bagaimana menghindari keputusan yang salah itu. Kamu menjadi lebih bijaksana dalam menentukan keputusan kedepannya.
Pengalaman adalah Guru yang Terbaik
Jam terbang itu memang berpengaruh. Jangan khawatir jika saat ini kamu merasa bodoh. Justru bersyukurlah. Itu tandanya kamu ada kemauan untuk memperbaiki diri. Penulis hebat tidak muncul secara tiba-tiba. Ia terlatih menulis kata-perkata setiap harinya. Bahkan ada yang sampai bisa menulis sepuluh artikel dalam sehari. Bakat alami tak terlatih bisa kalah dengan seorang yang tidak terlalu bakat tapi memiliki kegigihan melatih skill nya setiap hari.
Semakin banyak kamu berlatih, semakin banyak kamu belajar. Maka semakin banyak pula pengalamanmu. Semakin banyak pengalamanmu maka semakin mahir dalam pekerjaanmu. Semakin mahir maka semakin siaplah dirimu untuk menghadapi segala sesuatu kedepannya.
Kepanikan, kegelisahan akan datang apabila mereka tidak pernah bertemu dengan permasalahan yang tidak kamu dapati dari pengalaman sebelumnya. Maka sambutlah masalah baru itu dengan penuh rasa penasaran dan semangat untuk menaklukannya. Dirimu di masa depan akan berterima kasih pada dirimu saat ini karena berani memutuskan untuk menghadapinya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”