Menggapaimu Rasanya Begitu Sulit, Hingga Akhirnya Aku Harus Menelan Kenyataan Pahit

Menggapaimu rasanya begitu sulit


Hai Mas, bagaimana kabarmu sekarang?


Advertisement

Aku masih ingat bagaimana dulu kita berkenalan dan menjadi dekat. Meskipun kedekatan ini memiliki dua arti. Aku mengartikan cinta tapi kau mengartikan hanya sahabat saja. Aku sudah sadar sedari awal jika meneruskan perasaan ini, aku hanya akan menantang kecewaku sendiri. Akupun sadar jika memaksakan untuk tetap mengejarmu, aku hanya akan berakhir dengan pilu. Tapi tetap saja, aku begitu keras kepala dengan rasaku ini. Aku ingin kamu, tak peduli apakah kau akan menoleh atau bergeming padaku.


Mas, bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu?


Semua obrolan dan pesan masih tersimpan rapi, dalam ingatanku dalam rasaku. Bagaimana panggilan sayangmu padaku, yang kau bilang itu hanya sebuah ejekan, namun tiap kali kau memanggilku dengan sebutan itu, hatiku berbedar kencang. Bagaimana kau begitu sabar mendengarkan ceritaku setiap malam.

Advertisement

Bagaimana kau mampu membuat suasana hatiku yang awalnya begitu buruk, berubah jadi bahagia hanya dengan mendengar suaramu saja. Bagaimana aku tidak jatuh cinta pada laki-laki ini Tuhan? Kalau dia selalu memberiku rasa nyaman, dan dia selalu memberiku ruang untuk menjadi diriku sendiri tanpa perlu menutupi segala luka yang pernah aku alami.


Mas, jika memang tak ingin menetap, tolong jangan memberiku harap..


Advertisement

Berkali-kali aku meyakinkan perasaaku ini, dan berkali-kali juga aku menanyakan padamu apa yang sebenarnya kita alami. Tapi kamu hanya memberiku jawaban ambigu, kamu nyaman denganku tapi tak ingin memilikiku. Kamu tahu? Saat kau mengatakannya, aku terluka. Rasanya ingin mengulang waktu dan aku tak usah mengenalmu dan menghabiskan waktu denganmu.

Rasanya ingin menarik segala rasaku dan tidak terlalu membiarkannya tumbuh liar jika akhirnya hanya akan aku musnahkan. Kamu memberiku perhatian dan rasa nyaman, lalu kau bilang hanya menganggapku teman. Entah aku yang terlalu berharap atau memang kamu yang keterlaluan. 


Menggapaimu rasanya begitu sulit..


Menggapaimu rasanya begitu sulit. Berkali-kali langkahku terseok dan berbelit. Berkali-kali napasku habis di tengah jalan dan aku hanya bisa menangis sendirian.

Menggapaimu rasanya begitu sulit. Seringkali aku dibuat bingung pada sikapmu. Kau pergi meninggalkanku, lalu kembali tanpa pernah merasa malu.

Menggapaimu rasanya begitu sulit. Aku dihadapkan pada kenyataan bahwa kau sedikitpun tak menganggapku ada. Tapi hatiku terus menerus inginkan kau menyapa. Gila!

Menggapaimu rasanya begitu sulit. Oleh sebab itu, sekarang aku ingin berhenti. Berhenti mengejarmu, berhenti menginginkanmu.

Karena aku tahu aku berhak bahagia dan dicintai dengan nyata.

Bukan dicari hanya saat kau butuh saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Do what makes you happy, and always share positive vibes. Follow my Wattpad : @LeonitaSaputri

Editor

Not that millennial in digital era.