Mengenal Taktik Berpolitik Langsung dari Ahlinya

Politik adalah isu yang akan terus relevan sepanjang masa dan perlu menjadi suatu hal yang kita kuasai dan pahami dalam bermasyarakat. Begitu juga dengan selok belok dan cara beroperasinya proses berpolitik di belakang layar.

Advertisement

Sebuah seminar yang bertajuk Political Branding in The Network Society Era : The Power of PR Strategies yang diadakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya mengundang para ahli Public Relations untuk berbagi ilmu.

Ketua pelaksana seminar nasional, Political Branding in The Network Society Era : The Power of PR Strategies, Elliot menyatakan bahwa Pengetahuan politik dalam branding perlu diketahui khususnya bagi masyarakat juga agar kita dapat lebh cerdik dan tidak mudah ditipu oleh orang diatas kita. 

Dalam melaksanakan kampanye dan program sebagai seorang politisi, perlu adanya perencanaan strategis yang dilakukan oleh praktisi-praktisi Public Relations. Para praktisi PR ini berlaku sebagai penentu pencapaian target seorang politisi dari melakukan konsultasi pemberian saran seperti pembentukan karakter dengan penyesuaian penampilan hingga aksi turun kejalan untuk berbaur dengan masyarakat.

Advertisement

Salah satu tokoh PR yang sudah lama terjun dalam bidang politik selama 23 tahun adalah Silih Agung Wasesa S.Psi, M.Si yang merupakan seorang Consultant Revenue Generator. Kerap disapa mas Silih, beliau sudah pernah bekerja dengan figur politik seperti Anies Baswedan dan Jokowi selama beliau berkarir.

Konsep taktik dalam berpolitik menurut mas Silih terbagi menjadi dua. Pertama adalah untuk politisi yang berkampanye dan yang kedua adalah politisi yang telah berjabat seperti para gubernur atau ketua DPR. Namun secara garis besar dalam berpolitik itu yang paling diperlukan adalah Storytelling tuturnya dalam seminar Political Branding in The Network Society Era : The Power of PR Strategies yang dihadiri beliau di Universitas Pembangunan Jaya pada 24 Mei 2023.

Advertisement

Menekankan Personal Branding sebagai sebagian besar dari taktik berpolitik, langkah yang patut dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan target audiensnya. Fenomena Jokowi yang melakukan aksi turun kejalan untuk berbaur bersama masyarakat dengan melemparkan kaos dari jendela mobilnya kepada masyarakat adalah hal yang disenangi oleh kaum masyarakat kelas bawah Indonesia yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia sebagai target audiens Jokowi saat itu.

Penyesuaian terhadap target audiens dengan karakter dalam berperilaku juga dapat dilihat dengan hasil observasi mas Silih terhadap perbedaan performa Ganjar dan Anies terhadap isu banjir. Ganjar cukup populer dengan warga Jawa Tengah yang menyukai seorang pemimpin yang humble, pendekatannya terhadap isu tersebut adalah dengan memperlihatkannya beliau bertanya apa yang terjadi di media. Sedangkan Anies lebih disukai oleh warga Jakarta yang memperlihatkan jiwa kepemimpinannya yang langsung memberikan solusi. Mereka memiliki target audiens yang berbeda dan penyesuaiannya pun sebaliknya.

Selain aksi yang dilakukan, mas SIlih kerap memberi saran kepada kliennya untuk memperhatikan penampilan mereka. Contohnya seperti melakukan olahraga agar tubuh mereka tampak bugar dan sehat, serta mengenakan kemeja putih untuk memberikan kesan bersih,rapi yang terhormat. Hal lain adalah juga dengan memastikan siapa saja yang mereka ingin berelasi yang mas Silih sebut sebagai Co-Branding. 

Beberapa hal-hal yang mungkin terlihat kecil ini ternyata memiliki pengaruh besar terhadap aspek emosional masyarakat yang berperan besar dalam memilih ujar Silih.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini