Hai SoHip, apa kamu pernah dengar istilah post graduation blues? Mungkin kamu semua asing dengan istilah ini, sebenarnya post graduation blues sendiri adalah sebuah sindrom yang sering menimpa pada lulusan baru.
Memang benar kelulusan menjadi salah satu hal yang paling diidamkan banyak orang, apalagi ketika mengingat perjuangannya yang tidak mudah mulai dari tugas akhir, semua tenaga, perasaan seketika dicurahkan pada titik penghabisan demi mencapai tujuan yaitu lulus dari perguruan.
Umumnya seseorang yang lulus dari perguruan akan mencari kerja atau meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, tahukah kalian? Justru tidak sedikit mahasiswa yang merasakan kesehatan mentalnya menurun setelah pasca kelulusan.
Rasa cemas dan khawatir sering kali menjadi mengganggu, apalagi jika sudah berbicara akan masa depan, mulai dari setelah lulus mau apa ya? Lanjut sekolah lagi atau kerja dulu? Pengin kerja pengalaman juga minim, skill juga masih sering dipertanyakan, belum lagi lamaran kerja yang tak kunjung ada panggilan. Rasanya galau setengah mati.
Bahkan dalam fase melamar kerja pun menimbulkan kecemasan mengingat hari-hari di mana harus menunggu jawaban dari lamaran yang kita daftar, rasanya sungguh mengundang khawatir. Meski gejala yang dirasakan orang berbeda-beda, namun perasaan-perasaan khawatir tentang masa depan kerap kali menghantui.
Bahkan banyak merasa tidak yakin tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya, sehingga konsentrasi pun ikut terganggu. Belum lagi melihat teman seperjuangan yang sudah mewujudkan karir impiannya, seketika dalam diri pun bertanya-tanya kapan ya giliranku?
Seseorang yang merasakan post graduation blues ini sering merasa sendirian, sedih tanpa sebab, tidak bersemangat bahkan kehilangan minat belum lagi ragu terhadap diri sendiri, sehinggat tidak sedikit yang mengisolasi dari banyak orang dan sering mengurung diri.
Namun, mengalami gelaja seperti di atas bukan berarti kita melakukan self diagnose karena hal ini sangatlah tidak dianjurkan. Sehingga sudah sepatutnya untuk berkonsultasi pada praktisi kesehatan mental seperti konselor ataupun psikolog. Untuk menghindari atau setidaknya mengurasi sindrom ini, SoHip bisa melakukan beberapa hal seperti berikut
1. Tetap aktif dalam melakukan aktivitas, kamu juga bisa memanfaatkan peluang baru untuk melakukan hobi baru yang terpenting bisa membantu melawan depresi.
2. Menjaga hubungan, entah itu keluarga maupun teman. Pada dasarnya ketika sudah lulus banyak yang merasa kehilangan akan teman-teman, nah untuk itu kamu bisa tetap menjaga hubungan dengan temanmu lewat online misalnya. Dan tak lupa juga untuk menghabiskan waktu dengan keluarga.
3. Ikut kegitan seperti webinar yang bisa mengisi waktu luangmu.
4. Kamu juga bisa ikut dalam kegiatan magang loh, selain untuk mengisi waktu luang dengn mengikuti hal ini skillmu juga ikut terasah.
Nah, SoHip itulah sindrom yang sering dialami oleh para lulusan baru, namun perlu ditekankan jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut dan mengarah ke depresi lebih konsultasikan pada psikolog atau konselor ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”