Pernahkah kamu mendengar istilah panic attack? Serangan panik atau yang kerap kali disebut dengan istilah panic attack adalah perasaan takut yang menyerang secara tiba-tiba. Panic attack berbeda dengan anxiety disorder yang memiliki gejala dalam jangka panjang.Â
Namun, panic attack muncul tanpa disertai dengan sebab yang jelas. Selain itu, serangan panik juga bisa terjadi pada siapa saja, meskipun mereka tidak memiliki gangguan mental. Orang yang terkena panic attack akan merespon bahaya secara berlebihan. Akibatnya, intensitas debaran jantung jadi meningkat serta napas menjadi berat atau hiperventilasi.
Dilansir dari laman Halodoc, serangan panik biasanya berlangsung selama kurun waktu 10 menit. Lalu, bagaimana cara yang dapat kamu lakukan jika mengalami situasi serangan panik? Yuk, simak uraian berikut.
Pertama adalah tindakan menutup mata. Ketika kamu menutup mata, otak akan bekerja untuk mengurangi respons negatif yang menyerang. Sehingga, kekhawatiran terhadap bahaya mampu diminimalisir saat itu juga. Â
Kedua, kamu perlu mencari dan menemukan suatu objek fokusmu. Saat dalam keadaan panik, titik fokusmu akan menghilang dan mengalihkan perhatianmu. Maka, kamu perlu mencari kembali titik fokusmu, sehingga mampu memusatkan perhatian ketika terjadi serangan panik.Â
Langkah selanjutnya adalah imajinasi. Saat kondisi panik menyerang, kamu bisa membayangkan momen-momen bahagia yang pernah terjadi. Hal ini bertujuan sebagai pembiasaan agar kamu tetap tenang saat terjadi panic attack.Â
Langkah keempat adalah latihan pernapasan. Mampu mengatur pernapasan dengan baik tidak hanya dibutuhkan oleh seorang atlit olahraga, loh. Ada kalanya, semua orang perlu memahami tindakan ini ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satunya adalah serangan panik. Kami perlu mengatur pernapasan agar kekhawatiran dalam pikiranmu juga turut mereda. Alhasil, kamu dapat kembali berpikir dengan tenang ketika kondisi panik itu terjadi.
Langkah kelima adalah kamu bisa mulai berolahraga ringan setiap harinya. Misalnya, membiasakan diri untuk berjalan kaki dan memiliki momen dengan diri sendiri. Berjalan kaki sekitar 10-15 menit setiap pagi dan sore hari akan membantumu melatih diri agar rileks.
Selain itu, upaya ini juga dapat merilekskan ketegangan pada otot. Belum lagi jika kamu termasuk orang yang 24 jam bergelut dengan sinar biru gadget dan perangkat elektronik lainnya. Tentu akan sangat bermanfaat bagi kesehatanmu, bukan?Â
Itulah beberapa tips yang bisa kamu coba saat mengalami serangan panik. Semoga bermanfaat, ya.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”