Lilin aromaterapi ialah lilin yang menggunakan campuran essential oil (minyak atsiri) atau fragrance oil di dalamnya sehingga dapat mengeluarkan aroma tertentu dan memberikan dampak psikoterapeutik (dampak bagi aspek kejiwaan) bagi seseorang. Saat ini, lilin aromaterapi kerap digandrungi masyarakat, khususnya bagi generasi milenial dan generasi Z sehingga produk ini dapat ditemukan secara mudah dan dibandrol dengan harga yang beragam. Lilin aromaterapi menawarkan berbagai jenis aroma yang mana masing-masing memiliki dampak yang berbeda bagi penggunanya, salah satunya ialah sebagai pereda stres. Untuk memberikan fungsi ini, biasanya minyak atsiri yang sering digunakan dalam campuran lilin ialah minyak lavender. Minyak lavender terkenal memiliki aroma yang menenangkan sehingga sering kali digunakan sebagai pereda stres, kecemasan (anxiety), dan insomnia.
Selain minyak lavender, minyak bergamot; minyak sereh wangi (lemongrass); minyak neroli; minyak lemon; minyak jeruk; minyak yuzu; minyak mawar; dan minyak melati juga dapat digunakan sebagai pereda stres. Umumnya, minyak tersebut digunakan sebagai campuran bahan utama pembuat lilin yang dapat berupa palm wax (lilin kelapa sawit), soy wax (lilin kedelai), maupun parafin. Penggunaan bahan dasar soy wax dinilai lebih unggul dibanding palm wax dan parafin karena lilin berbahan dasar soy wax akan memiliki hasil pembakaran yang bersih dan tidak mengeluarkan zat beracun. Jenis minyak yang digunakan dalam lilin aromaterapi dapat berupa essential oil yakni minyak yang dihasilkan dari penyulingan bagian-bagian tumbuhan maupun fragrance oil yakni minyak wewangian sintetis dan dapat ditambahkan pula pewarna maupun aksesoris lainnya seperti glitter untuk mempercantik lilin sehingga dapat memiliki fungsi untuk memperindah ruangan.
Bagaimana cara kerja lilin aromaterapi dalam meredakan stres?
Menurut studi literatur pada Jurnal Phytotherapy Research, aromaterapi dianggap efektif secara terapi akibat adanya peran senyawa volatil (mudah menguap) yang dihirup, dimana efek terapi ini diyakini bekerja melalui sistem limbik atau sistem yang bertanggung jawab untuk mengendalikan emosi. Cara kerja umum aromaterapi ialah ketika aroma di udara mencapai sel reseptor khusus pada hidung dan mendeteksi bau tersebut, reseptor ini kemudian akan mengirimkan informasi ke bola olfaktorius yang terletak dibagian belakang hidung. Bola olfaktorius ini memiliki reseptor yang terhubung langsung dengan saraf otak sehingga informasi ini diterukan dan diolah ke bagian sistem limbik yang kemudian dapat mempengaruhi emosi. Selain itu, menghirup lilin aromaterapi juga dapat mengubah suasana hati. Kedua hal inilah mengapa minyak lavender dan minyak lainnya yang terkandung pada lilin aromaterapi dan memiliki fungsi serupa dapat membantu mengatasi stres, khususnya di tengah pandemi yang menjadi salah satu pemicu timbulnya stres disamping faktor lainnya. Namun perlu diingat bahwa dalam penggunaannya tetap harus berhati-hati, jangan dibakar serta ditempatkan di dekat barang atau tempat yang mudah terbakar. Jadi, sudahkah anda memiliki lilin aromaterapi dengan wangi favorit anda?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”