Mengapa wanita itu tercipta dari tulang rusuk lelaki, bukan dari tulang kepala kerana wanita bukan untuk memimpin lelaki, dan mengapa bukan dari tulang kaki kerana wanita juga bukan untuk menjadi hamba abdi lelaki.
Karena wanita ingin dimengerti, lewat tutur lembut.
Begitu lembutnya wanita, sehingga banyak lagu yang berisi tentang bagaimana cara memperlakukan wanita. Benar, wanita sangat ingin dimengerti, karena itu cobalah mengerti dan memahami apa sich yang diinginkan wanita.
Wanita butuh Lelaki yang tegas bukan keras
Lelaki yang melindungi, bukan over protektif
Lelaki yang penyayang, bukan posesif
Lelaki yang bertanggung jawab, bukan pembual
Lelaki yang ringan tangan bekerja, bukan ringan tangan memukul
Lihatlah betapa besarnya fungsi dari tulang rusuk yang bengkok, dimana dia berfungsi sebagai kerangka penyusun dari kekuatan tubuh, karenanya bisa dikatakan bahwa wanita termasuk bagian penting dalam membangun dan menegakkan kehidupan. Dan, dengan tulang rusuk yang bengkok, maka akan banyak fungsi dalam melindungi organ-organ tubuh yang lunak. Demikian halnya dnegan wanita yang berfungsi menjaga anak-anaknya yang lemah dan juga kehidupan keluarganya.
Ia, Rusuk.
Rusuk yang melindungi "Hati".
Hati adalah sisi paling peka dalam diri manusia.
Hati adalah simbol cinta.
Saat rusuk terjaga, maka terjagalah hati, maka terjagalah cinta.
Hati cuma satu,
Tak seperti ginjal yang bisa disumbangkan
Hati tidak!
Hati ini cuma satu, untukmu
Lelaki yang bisa melindungi dan memberikan kenyamanan bagi kami.
Dan
Wanita yang tak menangis saat kehilangan orang yang paling ia cintai adalah,
Wanita yang lebih kuat dari kokohnya Gunung Himalaya.
Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang banyak menyebabkan lelaki buta mata, buta telinga, bahkan buta mata hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita.
Wanita dinista, dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang nilainya.
Wanita dijadikan sekadar pemuas nafsu, bila habis madunya, dengan seenaknya dibuang ke tempat sampah, atau dianggap selipar jepun yang tak berguna.
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri didalam gelap malam yang mencekam.
Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan ringgit atau sebagai risikonya dengan mayat terbujur kaku?
Perempuan bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang boleh menghisap madunya. Berlemah lembutlah dalam melayan mereka, kerana jika tidak, mereka boleh menjadi seganas serigala.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
copas