Ini aku dengan segala kekuranganku, aku selalu bersyukur dengan apa yang aku miliki sekarang. Tak terasa waktu demi waktu berjalan umurku sudah 18 tahun. Waktu begitu cepat berlalu. Sekarang aku sudah mulai beranjak dewasa, entah mengapa aku beda dari wanita lain yang mana mereka sudah mudah untuk jatuh cinta lain dengan aku. Bukan berarti aku tidak normal, tidak bisa jatuh cinta kepada seseorang laki laki, namun entah mengapa pikiranku sekarang belum tertuju untuk memikirkan hal hal yang berbau dengan kata cinta.Â
Karena aku berfikir bahwa jodoh itu sudah ada yang mengatur, akupun tidak mau membuang waktuku sekarang untuk hal yang tidak pasti. Kadang aku juga pernah merasakan apa itu cinta, akan tetapi hati dan fikiranku tidak sejalan hatiku ingin tapi pikiranku menolak.
Waktu aku SMA, aku ikut ekstrakulikuler seni musik, aku dipertemukan dengan teman laki laki yang mana ia ditunjuk satu kelompok denganku, dari pertama bertemu aku sudah merasa bahwa dia selalu memperhatikanku , sebenarnya aku agak risih namun aku tidak ambil pusing tentang itu.Â
Setelah kami selesai latihan dia langsung meminta no WhatApp aku dengan alasan agar mudah untuk mengabari jika ada jam latihan, setelah pulang kerumah masing masing dia ternyata sudah menghubungi aku dan menanyakan apakah aku sudah sampai rumah juga atau belum.Â
Waktu demi waktu aku merasa curiga dengan sikap dia yang semakin hari semakin aneh, yang mana dia selalu berlebihan kepadaku, aku merasa apakah dia suka sama aku, tapi aku berfikir itu perasaanku saja. Pagipun tiba, waktu sampai disekolah, dia menghampiriku dan mengajak setelah  pulang sekolah untuk nongkrong sambil membahas konsep tampil untuk perpisahan besok, akupun menyetujuinya. Setelah bel berbunyi menunjukan bahwa waktu sekolah sudah selesai.
Ternyata dia sudah menungguku didepan gerbang sekolah, sesampainya dicafe kita bahas tentang persiapan perpisahan sekolah,akan tetapi lain lagi, dia malah mengungkapkan apa yang dia rasakan, bahwa dia suka sama aku, otomatis aku kaget mendengar kata kata yang keluar dari mulutnya bahwa dia suka sama aku.Â
Aku tak habis fikir ternyata firasatku selama ini benar. Akupun terdiam sejenak dan langsung mengatan bahwa selama ini aku menganggapnya teman tidak lebih, bahkan aku sudah menganggap dia sudah seperti kakak ku sendiri. Setelah waktu pertemuan dicafe itu dia sudah tidak seperti biasanya, mungkin dia sudah menyadari bahwa aku tidak menyukainya.Â
Setelah waktu perpisahan tiba dia sudah mencoba mengikhlaskanku walaupun kita tidak bersama tetapi kita masih bisa berteman, waktu kita masih panjang untuk mengapai cita cita.
Terimakasih orang baik maaf bukan berarti aku menyakitimu, aku yakin ini jalan yang baik untuk kita bersama, karena kita tidak tau jodoh atau kematian dulu yang akan menghampiri kita, takdir sudah ada yang menentukan, tinggal bagaimana kita mempersiapkannya dengan baik sebelum takdir itu datang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”