Mengajak Generasi Milenial Taat Pajak sebagai Upaya Pulihkan Ekonomi Indonesia

Pajak merupakan salah satu instrumen pendapatan negara yang berasal dari partisipasi masyarakat. Negara Indonesia sejak awal pendiriannya sudah menerapkan kewajiban pajak bagi warga negara yang telah memenuhi syarat menjadi calon wajib pajak atau pembayar pajak. Hal ini penting dipahami karena pada dasarnya pajak digunakan untuk kelangsungan suatu negara dan juga untuk menyejahterakan masyarakat.

Advertisement

Pajak yang telah dibayarkan digunakan untuk kepentingan umum. Misalnya saja pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, dan lain-lain. Semuanya bisa berjalan dengan lancar apabila penerimaan pajak bisa dikoordinasi dengan baik. Namun, dalam praktiknya banyak masyarakat apalagi generasi milenial belum mau berperan aktif dan sadar untuk mendukung program pemerintah dalam hal perpajakan.

Generasi milenial merupakan orang yang lahir antara tahun 1981 sampai dengan 1996. Dengan kata lain, generasi milenial sudah memasuki usia 26 sampai 41 tahun di tahun 2022 ini. Diketahui bahwa usia produktif berada pada jenjang usia antara 15 sampai 64 tahun. Artinya adalah generasi milenial sudah masuk kriteria wajib pajak dan berpotensi besar dalam kontribusi pembayaran pajak.

Pemerintah saat ini sedang menjalankan program pemulihan ekonomi nasional sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dan dunia usaha agar bisa segera pulih kembali akibat dari masa sulit pandemi Covid-19. Perubahan atau reformasi perpajakan dalam proses pemulihan ini dirasa penting dilakukan agar tidak ada kesenjangan antara wajib pajak yang berasal dari masyarakat kelas atas, menengah, dan kelas bawah.

Advertisement

Program pemulihan ekonomi berskala nasional menjadi hal yang penting diperhatikan bagi generasi milenial. Jika dilihat dari usia, generasi milenial memang sudah sepantasnya memahami tentang sistem perpajakan di Indonesia. Target pajak yang tidak tercapai menjadi batu kerikil yang menyandung upaya pemulihan ekonomi nasional. Penyebabnya adalah target pajak yang terlalu tinggi, sistem perpajakan yang kurang berjalan baik, perekonomian yang turun dari sebelum dan saat pandemi Covid-19, dan rendahnya tingkat kesadaran dan kepatuhan pajak.

Lantas, upaya apakah yang bisa dilakukan oleh generasi milenial agar menjadi generasi yang taat pajak sebagai salah satu upaya untuk menyukseskan program pemulihan ekonomi nasional? Berikut adalah penjelasannya.

Advertisement

Pertama, mengikuti berbagai kegiatan tentang perpajakan yang ditujukan untuk masyarakat. Aktif dalam mengikuti kegiatan tentang perpajakan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta menjadi hal yang penting dilakukan untuk menanamkan kepedulian dalam diri perihal kepatuhan pajak. Sekarang ini, banyak informasi yang bisa didapatkan oleh generasi milenial tentang pajak baik secara offline maupun online. Misalnya saja mengikuti kegiatan seminar perpajakan, diskusi wirausaha, dan kegiatan lain yang di dalamnya ada pembahasan tentang perpajakan.

Kedua, menerapkan pendidikan sejak dini mengenai perpajakan dan menjadi generasi milenial yang taat pajak. Pendidikan menjadi salah satu faktor terpenting dalam rangka menyebarluaskan informasi dan pengetahuan tentang perpajakan. Menerapkan pendidikan sejak dini mengenai apa itu pajak dan bagaimana menjadi wajib pajak yang taat penting dilakukan bagi generasi muda. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan program Tax Goes to School dan Tax Goes to Campus. Tujuannya adalah untuk memberikan dampak positif terhadap pemahaman pajak bagi anak usia sekolah dan juga mahasiswa.

Selain itu, bagi generasi milenial kesadaran diri sendiri tentang pentingnya pajak untuk kemajuan Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Menjadi warga negara yang taat akan pajak merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena secara tidak langsung sebagai teladan di tengah masyarakat khususnya generasi milenial.

Ketiga, memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran tentang perpajakan. Di zaman yang serba teknologi ini sudah sepatutnya dimanfaatkan oleh generasi milenial untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang perpajakan. Adanya media sosial yang berkembang secara pesat bisa dijadikan sebagai media pembelajaran pajak. Informasi yang bisa didapat dengan cepat dan efisien menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mempermudah masyarakat dalam memahami dan melaksanakan kewajiban pajak.

Keempat, menjalankan metode Getok tular untuk menyebarkan edukasi tentang pajak kepada masyarakat. Menjadi orang yang taat pajak pada kenyataannya punya dampak yang positif untuk diri sendiri, pemerintah, dan juga orang lain. Sebagai makhluk sosial, setiap orang pasti saling membutuhkan antara satu orang dengan orang lainnya. Melakukan metode getok tular bisa menjadi langkah yang ampuh guna mencapai lingkungan masyarakat yang taat pajak.

Getok tular sendiri merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang mempunyai arti komunikasi secara berantai merujuk pada penyampaian informasi secara lisan dari seseorang kepada orang lain secara pribadi, antara dua individu, atau lebih. Dalam perkembangannya, menyampaikan informasi tidak hanya dilakukan secara lisan saja namun bisa saling terhubung melalui internet atau media sosial. Jika informasi baik tentang wajib pajak bisa tersampaikan kemudian dengan sadar dilakukan, maka cita-cita menjadi generasi yang taat pajak perlahan akan terwujud.

Kerja sama yang baik antara pemerintah selaku pembuat sistem perpajakan dengan warga negara yang mau mengubah sikap acuh terhadap pajak menjadi wajib pajak yang taat merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan dan ditingkatkan. Membayar pajak bisa diartikan sebagai wujud cinta tanah air. Selain itu, pajak menjadi salah satu upaya mewujudkan cita-cita menjadi negara maju dengan tujuan menyejahterakan setiap warga negaranya. Dari rakyat kembali untuk rakyat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jangan Bosan Jadi Orang Baik."

Editor

Writing...