Menemukannya di Masa Putih Abu-abu, Kini Kupinang Dia di Usia Hubungan Sepuluh Tahun

Kisah Cinta di Sekolah.

Seperti kita tahu, ocehan yang banyak beredar di dunia sosial media tentang akhir hubungan dari dua sejoli yang lama pacaran adalah Duh, jagain jodoh orang nih. Ya, anggapan yang banyak beredar di generasi milenial dan Z adalah, Jangan lama-lama pacaran, nanti tiba-tiba putus  // Iya, nanti bisa-bisa ditinggal nikah loh sama orang lain. Dan bla bla bla.  

Advertisement

Intinya, pacaran lama di zaman now ini punya konotasi yang negatif.

Tapi, satu waktu saya menghadiri pesta pernikahan teman. Kedua mempelainya adalah teman saya. Mereka bersama sejak masa putih abu-abu alias ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).  Keduanya punya latar belakang yang berbeda. Si wanita anak seorang penguasa, dan si pria anak seorang tokoh agama.

Sempat menjalani hubungan secara sembunyi-sembunyi (rahasia) atau backstreet dari para orang tua, hubungan yang tahun kemarin memasuki hari jadi kesepuluh ini akhirnya sampai juga di pelaminan.

Advertisement

Ya, keduanya akhirnya menikah. Ini tentu saja bukti dari pacaran lama, nggak selalu berujung dengan jagain jodoh orang kok. Yuk, kasih tepuk tangan buat pasangan paling berbahagia ini, David dan Nindy! Yeah!

Pasti tidak mudah. Melewati banyak tantangan, sering berantem, banyak nangis, bosen, dan jenuh. Apalagi bukan hanya harus menempuh hubungan backstreet, mereka ini juga sempat terlibat hubungan jarak jauh atau bahasa kerennya long distance relationship (LDR) selama empat tahun – kuliah beda kota.

Advertisement

Tetapi, hari itu, tepatnya 11 September tahun 2021, saya dan beberapa teman yang lain melihat bahwa, ternyata unsur cinta saja tidak cukup dalam membangun sebuah hubungan asmara yang penuh drama dan lika-liku. Ternyata unsur cinta itu harus diimbangi dengan unsur MAU juga, untuk akhirnya bisa melewati segala kerikil kecil sampai batuan besar menuju sebuah ikrar janji setia sampai maut yang memisahkan.

Hah unsur mau? MUA (Makeup Artist) maksudnya kak? Salah tulis ya? Bukan MUA, tapi MAU. 

Jadi, dalam menjalin sebuah hubungan, apalagi yang dibangun sejak masa sekolah, unsur hormon oksitosin tidak selamanya membantu. Sehingga, diperlukan unsur lain untuk mempertahankannya.

Unsur lain yang dimaksud ini adalah, unsur mau. Iya, mau untuk terus percaya. Mau untuk terus setia. Mau untuk terus sabar. Mau untuk terus bertahan. Dan tentunya juga, mau untuk terus bertumbuh – berjuang bersama menuju hari dimana mereka diberkati menjadi pasangan suami isteri yang sah.

Tapi selain unsur cinta dan mau, ada juga satu unsur lagi yang lebih besar dalam hubungan David dan Nindy, yaitu, unsur orang ketiga yang kuat, yang menemani perjuangan hubungan mereka selama sepuluh tahun kemarin – sejak masa putih abu-abu.

Dia lah Pencipta mereka, yang membuat banyak hal tidak mungkin jadi mungkin dalam perjalanan hubungan mereka, Dia lah Tuhan Sang Pemilik hidup dan semesta ini. Dia yang membuat mereka cakap dan mampu menjalani segala rintangan yang menghalangi mereka untuk bisa tetap saling mencintai – di masa backstreet maupun LDR. 

Biarlah Tuhan yang Maha Kuasa dan segalanya ini terus menjadi pihak ketiga yang menambah-nambahkan sukacita, damai sejahtera, dan keharmonisan dalam hidup mereka berdua, juga dalam membangun bahtera rumah tangga, yang sudah mereka rencanakan sejak masa sekolah.

Oke, sepertinya itu saja yang bisa saya ceritakan seputar kisah cinta di sekolah ala kedua teman saya, David dan Nindy. Semoga setiap kita tidak hanya bergairah dalam hal mencintai, tetapi juga untuk memperjuangkan – mempertahankan cinta yang kita temukan di masa muda kita – ya, di masa sekolah salah satunya.

Mari yang setuju katakan, Amin! Happy Valentine!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shangrila.(n) ; any place of complete bliss and delight and peace→The Lost Horizon, James Hilton(England,1933)™ Passion Never Weak