Tahukah kamu apa yang lebih menyakitkan daripada hubungan jarak jauh atau LDR? Yaitu, hubungan yang tidak direstui orang tua. LDR dalam hal jarak masih bisa ditolerir apabila kedua belah pihak dapat saling mengerti satu sama lain, memahami kesibukan masing-masing, tak ada penghalang lain selain jarak.
Namun ‘jarak’ yang satu ini hanya bisa ditempuh dengan kekuatan hati yang tidak pernah habis, perjuangan yang tidak mudah, dan tempo yang tidak sebentar. Perlu pengorbanan yang terus menerus hingga akhirnya bisa meluluhkan pihak orang tua.
Membaca beberapa kisah dengan berbagai macam esensi di buku LDR Survival Kit, aku jadi tahu bagaimana sepasang kekasih yang begitu tangguh didera rindu setiap waktu. Setiap melihat hal kecil yang mengingatkannya kepada sang kekasih, itu merupakan suatu hal yang sangat menyiksa. Mau bertemu terhalang waktu, tidak bertemu rindu menggebu. Akhirnya yang hanya bisa dilakukan adalah menahan setiap tetes rindu yang jatuh dengan memanfaatkan kebaikan sosial media atau telepon. Dengan begitu, untuk sementara rindumu bisa terobati.
Ada pula yang terhalang oleh bedanya keyakinan. Yang ini jelas harus ada salah satu yang mengalah atau mengakhiri semuanya. Keyakinan/agama yang dianut adalah pedoman yang tidak bisa sembarangan ditinggalkan. Dalam kasus ini, banyak yang menyerah tapi juga banyak yang bertahan sampai pernikahan. Semua tergantung pada pilihan.
Namun, sesungguhnya ada hal yang lebih menyakitkan daripada itu. Kamu tak berjauhan jarak antar tempat dengannya, pun tidak berbeda keyakinan. Kamu dan dia hanya terhalang oleh satu sekat bernama restu. Ketika salah satu pihak orang tua atau keduanya tak mengizinkan kalian menjalin hubungan, entah dengan alasan apa, kalian akan menyadari tidak ada yang lebih sulit dari ini. Mendapatkan restu jelas tidak mudah untuk didapatkan lebih-lebih jika sejak awal orang tua sudah memasang rambu larangan.
Tidak ada solusi lain untuk permasalahan yang pelik ini selain bicara dari hati ke hati kepada orang tua. Mencoba meyakinkan bahwa kamu telah menemukan orang yang tepat untuk menemani sisa hidupmu. Tapi lagi-lagi, hal ini tidak mudah dilakukan. Terlebih ada beberapa yang memutuskan untuk melakukan kawin lari walaupun restu dari orang tua tak kunjung didapati.
Bersyukurlah kalian yang hanya terpisah jarak, yang masih bisa ditempuh dengan alat transportasi yang sudah sedemikian maju. Karena terpisah oleh restu orang tua itu lebih nyata sakitnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”