Mencoba Kembali Terbang dengan Sayap-Sayap Patahku

Kini ku berada di antara reruntuhan puing-puing harapan, mencoba kembali melukis apa yang seharus di impikan. Melukis mimpi yang diukir dalam khayalanku dan benak ku selalu berbisik. Suatu saat kamu bisa! ayo lakukan dan jangan menyerah lain sisi hati kecil ku berbisik. Kamu tidak bisa menggapainya. dua benak ku yang terus menerus berkecamuk bagai perang di dalam pikiran tersirat akan kah aku akan tetap berdiri atau akan jatuh.

Advertisement

Saat tak ada waktu bagi ku untuk menikmati kehidupan, mencoba untuk menghayati segala hal manis yang terjadi namun selalu terpintas dalam benang jiwa seperti melihat sebuah titik lubang hitam pada dinding semakin besar dan besar seiring waktu terus berjalan yang terisi oleh ketakutan, kecemasan dan kegelisahan. Seakan waktu adalah bom waktu yang pasti akan terjadi. Apakah lubang ini dengan seiringnya waktu akan menjadi ruang? Menyelimuti ku dengan segala kegelapan hingga semua gelap tak terlihat yang hanya adalah ketakutan saja?.

Kala kamu tahu bahwa harapan mu berada diantara kedua tangan mu, tapi apakah ini akan terus-menerus atau akan jatuh dari tanganmu. Apakah ini akan selalu sesuai dengan rencana dan ekpektasi mu? Lalu segala usaha-usaha mu apakah sudah sesuai dengan rencana dan dengan kedua tangan mu apakah kamu mampu mempertahankan harapan mu agar tak terjatuh begitu saja.

Saat kepedihan menghampiri ku, kala aku ingin berteriak sekencang mungkin tapi tak ada satupun orang yang mendengar ku. Kala ku menangis tapi tak ada satu pun yang melihat tangisan ku karena aku menangis di bawah lebatnya hujan seperti aku yang menyembunyikan rasa kesedihan ku agar tak ada orang yang mengetahui apa yang aku rasakan saat ini.

Advertisement

Aku ingin sekali menggapai bintang di angkasa dengan sayap-sayapku ini. Menggapai dengan apa yang aku miliki saat ini meski pada akhirnya aku tak tahu pasti apakah yang aku miliki akan hilang begitu saja atau akan tetap ada. Menggapai dan berlari melewati pegunungan tinggi, bukit-bukit yang berjajar dan melewati hamparan padang rerumputan menggambarkan sebuah rintangan satu demi satu harus aku lewati untuk menggapai harapan.

Melangkah dengan meminggul harapan besar diatas badanku dan mengharapkan sebuah kemenangan di penghujung perjalanan mimpi. Mengambil perubahan dan mengubah perubahan dengan usaha ku untuk mencapai kemenangan. Mengambil segala tindakan dalam setiap peluang, meski aku tahu bahwa banyak resiko yang tersembunyi di setiap peluang. Apapun yang terjadi akan aku lakukan untuk menggapai harapan ku.

Advertisement

Kamu tak tahu apa yang akan terjadi di keesokan hari nya bahkan menit kedepan pun tak tahu apa yang bakal terjadi. Berjalan hanya bertengger pada sebuah harapan tapi kamu tidak tahu pasti apa yang akan terjadi di depan mu. Terasa semua terlihat begitu membingungkan hanya kamu dan harapan yang mampu mengarahkan kamu ke tujuan mu seperti lampu menerangi di jalan lurus dan gelap gulita.

Sayap-sayap ku ini aku mohon untuk terbang kembali menggapai sebuah harapan. Bangkit dan berdiri diantara puing-puing reruntuhan. Sakit dan luka ku anggap menjadi pembelajaran untuk menerjang kembali peluru yang ditembakan. Dera air mata yang berjatuhan ku anggap sebagai bekal untuk menjadi lebih baik lagi. Ketakutan dan Kegelisahan ku anggap sebagai tipu daya pemikiran dan memegang kembali harapan ku dengan kedua tangan ku dan ku ukirkan kembali mimpi yang semestinya aku dambakan.

Terakhir, di penghujung ceritaku ini, doaku lambungkan  ke langit dan jerih payah yang menemaniku di saat pagi, siang hingga tertidur di malam hari dan kubayangkan apakah aku akan berakhir bahagia maka akanku perjuangkan dan berdoa meminta segala diberi kemudahan dan kekuatan bagiku untuk bisa berdiri kembali. Orang bijak berkata Kehidupan itu seperti mendaki tetapi pemandangannya diatas sana sangatlah indah. Maka teruntukku dan semua yang sedang mengalaminya semoga kita dapet berjuang melewati dan menggapai harapan di angkasa sana.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Manajemen Universitas Pembangunan Jaya dan gemar menulis