Kutuliskan kembali kisah ini. Setelah berwaktu-waktu lamanya tidak kuceritakan pada siapapun. Kisah ini masih rahasia. Kecuali untuk Tuhan dan diriku sendiri.
Sejak dulu memendam rasa padamu, aku sungguh enggan berharap. Karena banyak hal menjadi pertimbangan. Bisa jadi, aku bukan tipe orang yang akan dengan mudah kau sukai. Seperti cinta pada pandangan pertama. Bisa jadi, aku terlalu jauh dari elok dan rupawan. Kau tahu, sejak dulu aku tidak percaya diri. Bisa jadi, paling jauh kau hanya akan menganggapku sebagai teman. Seperti sekarang. Seperti nanti. Seperti… sampai entah kapan.
Sebenarnya aku bisa saja bertahan. Berpura-pura bahwa kita memang selayaknya hanya sampai di sini. Berpura-pura berpuas hati, untuk bisa dekat denganmu hanya sebagai teman biasa saja.
Kau tahu bentuk rinduku padamu seperti apa? Seperti irama rintik hujan yang menghujam atap rumahku. Tanpa jeda. Dan tak mereda.
Tak ada yang lebih menyenangkan dibanding mengetahui bahwa aku adalah orang pertama yang kau cari untuk kau bagi seluruh ceritamu. Disayangi, selalu menjadi hal paling membahagiakan–apalagi olehmu.
Namun nyeri itu ada, ketika kutahu kau memilih seseorang sebagai pasanganmu. Luka itu nyata, saat kusadari melihatmu dengan yang lain, aku tidak suka. Aku ingin, ia tidak ada.
Aku tahu aku tidak sepantasnya cemburu. Siapalah aku ini. Bahkan ingin bisa sombong bahwa kau mengetahui perasaanku saja aku masih ragu.
Tapi mau kusembunyikan bagaimanapun rasanya aku benar-benar tak sanggup.Selain karena melihatmu bahagia bukan karena aku ada, pun aku harus sadar bahwa kau sama sekali tidak sadar bahwa aku mencintaimu. Bahkan, berdoa suatu saat kau akan mencintaiku sebesar cintaku padamu saja rasa-rasanya hanya sebatas angan-angan yang akan berakhir menjadi bahan tertawaan para Malaikat dan teman-temanNya.
Sungguh, aku sanggup membenci diriku sendiri. Karena memutuskan berbohong padamu selama ini. Karena menjadi tokoh utama dalam cinta rahasia ini. Karena teoriku sejak dulu ternyata salah…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Gitu yaa…??
Jamile Jamz ngga lah, pura” doank .cewek mah banyak. Selow ajja ?
Sakit pun diam diam.hanya bisa mengamati dari jauh sakit lagi kita hanya diam diam dia sudah di lamar orang lain. I choose to love u in silence??
Iya. Tapi setelah tau doi udh ada yg punya rasanya ????
Apa lagi kalau ditolak secara haluz, semakin penasaran rasax
sakit yang tak berdarah, menahan sakitnya hati melihat dia bersamanya. layaknya menahan sakit bisul dipantat.
Aahh… artikelnya kenak banget,, derita memang jika kita terlalu lama menyimpan rasa sendiri. mungkin saya juga salah satu pengikut teori yang ternyata selama ini salah ^^
namun, selama masih ada waktu untuk diperbaiki apapun ujungnya penerimaan / penolakan saya lebih memilih untuk jujur sebelum ada janur melengkung dan cap Halal melekat pada Nya. lebih baik ditertawakan para malaikat dan teman-temannya daripada cinta yang kamu pupuk sendiri hanya tersimpan di angan tanpa bisa kamu tuai