Mencintai Berarti Mengikhlaskan, Termasuk Ketika Menikah Dengan Dia yang Nggak Benar-benar Kamu Inginkan

Aku ingin menyelam kepada waktu saat kita berjalan bersama melintasi sepi yang tak kunjung pergi. Menyapa mu seperti sebelumnya. Tapi tidak. Aku tak bisa.

Advertisement

Pernah merasa bahwa takdir mempermainkan mu? Berjodoh dengan orang yang kau cintai adalah keberuntungan. Namun sepertinya tak semua orang dapat kesempatan itu. Seperti aku.

Di hening pagi ini aku ingin bercerita, tentang seseorang dimasa lalu yang pernah begitu berharga. Maafkan aku mengingat mu lagi, atas semua yang pernah terlewati begitu saja. Kita pernah memimpikan berjalan menuju tujuan yang sama meski ternyata takdir begitu kejam menertawakan kita. Terkadang kita harus berjodoh dengan seseorang yang membuat kita begitu berarti dihidupnya, bukan dengan seseorang yang kita inginkan.

Mengikhlaskan terkadang membuat kita seperti makhluk bodoh tanpa arah. Namun tetap saja takdir tak selamanya tentang apa yang kita harapkan dan kita mau. Terkadang takdir menjodohkan kita dengan apa yang akan membuat kita percaya, bahwa hidup itu indah dengan menggantikan apa yang kita mau dengan apa yang kita butuhkan.

Advertisement

Suatu ketika saat kau telah pergi, aku menemukan nya. Walau tetap saja dirimu yang selalu di angan, namun sepertinya aku terlalu kejam bila (hanya) menjadikannya sebagai pengganti dirimu. Dia memperlakukan ku begitu istimewa. Dan beberapa saat aku merasa menemukan mu dalam sosok nya. Tapi tidak. Kau bukan dia. Dan dia bukan dirimu. Kau tak pernah ada dalam sosok manapun yang ku kenal selain pada dirimu.

Menikah bukan hanya perihal aku mencintai mu. Tapi perihal seseorang yang akan berjalan bersama mu sampai akhir. Aku berpikir melupakan mu akan membuat ku mandiri untuk berjalan sendiri suatu saat nanti. Membuat ku tetap berdiri tangguh menapaki jalan terjal seorang diri. Tapi aku salah. Tetap saja dirimu yang ku butuhkan. Meski ternyata beberapa takdir menertawakan langkah kita, aku dan kamu tak akan bisa menjadi "kita" dikehidupan yang akan datang.

Aku perlahan melupakan apa yang harus ku lupakan. Mengharapkan mu terlalu dalam hanya membuat ku terlihat lucu dan mendramatisir keadaan. Kini hidup telah berbeda. kau dan dia, aku dengan dirinya. Teruslah seperti itu, memperbaiki diri dan menjadi yang terbaik untuk hidup kedepannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hanya gadis kecil dengan sejuta kegalauan didunia nya. galaulah, karena galau menumbuhkan inspirasi.

45 Comments

  1. Farah Aziizah berkata:

    Baper ahh jadinya mbahh

  2. Gietha W. Wachyu berkata:

    Ahaha knp? :v
    Di share mbah jangan lupa :v

  3. Bagus kak, ngejleb bikin mewek �

  4. Gietha W. Wachyu berkata:

    terimakasih sudah mampir baca 🙂 😀
    jangan lupa share :* 😀

  5. Uhh uhh…
    Teringat waktu itu
    Mak jleb di ati

  6. Gietha W. Wachyu berkata:

    Hihi 😀
    Terimakasih sudah mau mampir baca 😀

  7. Gietha W. Wachyu berkata:

    hehehe 😀
    Terimakasih sudah mampir baca kak 🙂

  8. Gietha W. Wachyu berkata:

    Betul apa nih? 😀
    Btw terimakasih sudah mampir baca 🙂