Memperjuangkan Cinta Memang Tidak Salah, namun Impian Masa Depan juga Harus Menjadi Prioritas

cinta memang tak pernah salah, jadi jangan pernah takut untuk jatuh cinta.

namun berani jatuh cinta maka kamu harus berani sakit hati.

Jatuh cinta adalah rasa yang paling indah yang pernah Tuhan berikan. Namun ada satu hal yang tidak pernah aku sadari bahwa berani mencintai harus berani patah hati. Dan kini, aku yang tidak pernah siap patah hati harus menanggung rasa sakit ini seorang diri.

Aku hanyalah seorang perempuan yang hanya bisa menunggu. Menunggu dan terus menunggu hingga kau datang untukku. Tapi angan itu mungkin terlalu tinggi untuk diriku yang tak pernah sedikitpun berada di pikiranmu. Hanya foto-fotomu yang ada di sosial media yang selama ini mengobati rasa rinduku untukmu. Ingin sekali rasanya bertemu, bercanda dan mengobrol tentang masa depan yang tentunya sangat jauh dari anganmu.

Saat ini aku memang tak pernah terlihat olehmu.

Bahkan yang paling menyakitkan adalah kau tidak menyadari keberadaanku. Kau mengabaikanku. Aku lelah mencintaimu dalam diamku. Ingin rasanya aku ungkapkan dihadapan semua orang. Namun, aku tidak pernah berani dan aku hanya berani mengungkapnya di hadapan Tuhanku.

Seandainya saja aku bisa menghentikan rasa, aku akan melakukannya sekarang juga. Namun apa yang harus aku lakukan jika selalu ada bayangmu yang justru semakin nyata dihadapanku. Bayang-bayangmu selalu saja hadir setiap menit, setiap jam dan setiap hari. Aku hanya tersenyum getir melihat bayangmu.

Saat ini aku sedang berusaha meghapus bayangmu dari ingatanku agar hidupku tidak tertuju hanya untukmu. Namun, mengapa rasa itu tak pernah menghilang??

Sudah habis kesabaranku untuk tetap menyimpan luka ini. setiap hari aku bisa melihat senyummu bersama dengan orang-orang yang kau cintai.

Sedang aku, masih disini.

Terpuruk dengan luka yang semakin dalam. aku berusaha kuat menanggung semua ini karena aku tahu memperjuangkan cinta selalu ada batasnya.

Dalam diam aku selalu memperjuangkanmu. Namun, aku terlalu bodoh terlalu menantimu hingga aku menyia-nyiakan umurku. Kini aku ingin terbangun, membangun puing-puing semangat yang hilang. aku akan mengejar cita-citaku dan menjadi orang yang sukses. Aku lupa bahwa hidup tidak sebercanda itu.

Aku perlu meraih cita-citaku.

Terimakasih telah memberiku kesadaran bahwa memilikimu adalah kemustahilan untukku. Maaf, kini diamku bukan lagi unutkmu melainkan untuk masa depanku kelak. semoga saja kelak kita masih dipertemukan karena harapku masih untukmu.