Ketika menginjak usia dua puluhan, pernikahan selalu menjadi tema yang seru untuk kita bahas. Jika membicarakan tentang pernikahan, akan muncul di pikiran kita tentang indahnya hidup bersama dengan orang yang kita cintai, dan memiliki teman hidup yang mendampingi kita selamanya. Bayangan untuk menikah muda dan membangun rumah tangga pun sudah sering terlintas di benak kita.
Namun pada kenyataannya, pernikahan tidaklah seindah apa yang kita bayangkan. Pernikahan tidaklah sebatas pada megah dan meriahnya pesta. Dibalik itu semua, tersimpan ‘kejutan’ yang harus siap untuk kita hadapi.
Pernikahan merupakan gerbang awal menuju segala problematika. Pernikahan bukanlah sebatas menikahi pasangan kita, tetapi juga ‘menikahi’ keluarga pasangan. Selain menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan kita, kita juga harus siap menerima kekurangan dan kelebihan keluarga pasangan. Mulai dari bapak dan ibu mertua, adik dan kakak ipar, dan bisa jadi kepada kakek dan nenek pasangan kita. Percayalah, pasti akan ada saja permasalahan yang akan muncul menghiasi jalannya rumah tangga.
Kita boleh saja merasa hubungan dengan pasangan lancar dan baik-baik saja. Tapi di kemudian hari, bisa dipastikan akan mulai muncul gesekan dengan keluarga dari pihak pasangan. Entah berbeda pendapat dalam soal cara mengurus anak, keuangan yang masih diatur oleh mertua, berselisih dengan adik atau kakak ipar, dan semacamnya.
Tak jarang gesekan tersebut menimbulkan persikan api perselisihan yang tidak terhindarkan. Sebagai orang yang sudah menjadi bagian dari keluarga pasangan, kamu tentu harus bisa menahan diri untuk tidak tersulut emosi. Karena jika kamu mengikuti emosimu, keadaan akan semakin memburuk. Meski pun dalam hatimu pasti ingin sekali berteriak.
Menyatukan dua kepala yang berbeda memang sangatlah sulit, apalagi menyatukan dua keluarga. Namun tak jarang juga justru perselisihan itu datang dari pasanganmu sendiri. Jika dengan pasangan kita bisa bebas mengutarakan pendapat, maka tidak kepada keluarga pasangan. Butuh pertimbangan yang tepat bagaimana cara menyampaikannya agar mereka bisa menangkap dengan baik maksud dari pendapat kita.
Pernikahan menjadikanmu dewasa jika kamu bisa menempatkan diri secara tepat di sana. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kamu hanya mengedepankan emosimu semata. Setiap tangga cobaan memang harus kamu lalui dengan bijak.
Jangan ragu untuk mengutarakan keluhan dan pendapatmu kepada pasangan apabila ada hal yang dirasa mengganjal dan harus segera diselesaikan. Dari pada nantinya hal yang mengganjal itu semakin memuncak dan mengganggu kesehatan fisik dan jiwamu.
Selamat menikmati keseruan berumah tangga, ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”