Setiap orang punya masanya, dan setiap masa ada orangnya. Kata-kata itulah yang membuat saya yakin bahwa people come and go dan saya harus siap untuk hal itu. Awalnya, saya takut jika kehilangan orang yang saya sayangi, tetapi karena membaca kalimat keren itu saya langsung menjadi tenang dan bisa menerima kenyataan bahwa hidup tidak selamanya mengikuti keinginan kita.
Saya juga sadar bahwa saya tidak bisa memaksa orang lain untuk tetap bertahan pada saya. Saya akan mempersilakan orang tersebut jika dia memang ingin pergi. Saya akan lebih senang jika orang itu bertahan dengan saya atas dasar keinginan dan keikhlasan dirinya sendiri daripada atas paksaan saya. Hal itu dikarenakan feel-nya akan berbeda ketika seseorang menggunakan hatinya atau sekadar terpaksa.
Sebenarnya, hal yang paling saya takutkan adalah tentang kesepian. Bagi saya, kesepian dapat membawa saya menuju hal-hal yang tidak nyaman seperti menangis tiba-tiba dan overthink. Hingga sekarang pun saya masih berusaha untuk belajar bagaimana cara mengontrol emosi saya ketika sendirian. Sejauh yang saya jalani, hal yang saya lakukan adalah mencari kesibukan, entah belajar, mengerjakan tugas, menonton, jalan-jalan, bercerita kepada teman-teman dan lain sebagainya. Aktivitas itu biasanya akan sangat membantu menciptakan kebahagiaan.
Dahulu, saya berpikir kenapa hidup itu tidak bahagia terus saja. Kemudian setelah saya pikir-pikir, kalau hidup hanya bahagia dan tidak ada tantangan terus, saya akan jadi bosan dan tidak bisa memaknai tiap kebahagiaan itu karena rasanya monoton. Berbeda dengan siklus hidup yang bahagia-sedih-bahagia-sedih, maka saya akan lebih bisa memaknai tiap kebahagiaan yang datang, dan akan lebih memaksimalkan energi saya untuk menghabiskan momen kebahagiaan yang ada.Â
Saya selalu menanamkan mindset bahwa hidup itu sementara. Maka dari itu, saya harus menikmati suatu momen dengan baik. Ketika momen bahagia, akan berpikir bahwa hal ini akan bersifat sementara, oleh karena itu saya harus mamanfaatkan momen ini dengan maksimal. Begitu juga saat sedih, saya akan berpikir bahwa kesedihan ini bersifat sementara sehingga saya akan tetap merasa tenang dan menikmati rasa sedihnya. Saya yakin bahwa kesedihan ini akan lewat, it will pass it will pass. Dengan adanya siklus hidup yang naik turun, maka kita sudah dituntut untuk belajar bersyukur atas segala sesuatu.
Begitulah memaknai hidup dengan segala kebahagiaan dan kekecewaannya. Memang untuk bisa memperoleh itu perlu waktu dan tidak instan. Everything happens for a reason, artinya segala sesuatu itu terjadi karena sebuah alasan. Hal menariknya adalah, kesadaran terhadap alasan itu tidak selalu serta merta langsung saya peroleh, terkadang saya butuh beberapa bulan bahkan tahun untuk menyadari hikmah dari setiap kejadian yang saya alami.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”