Tidak semua orang berhasil untuk memaafkan, baik memaafkan dirinya sendiri ataupun orang lain. Mungkin mudah terucap tapi tidak untuk setulusnya. Ya begitulah kehidupan, manis di mulut belum tentu manis di hati. Tapi akan jauh lebih manis jika kehidupan ini sama di mulut, sama juga di hati. Lebih damai kan nantinya?
Terkadang kita menyadari orang lain telah berbuat salah kepada kita. Hal pertama yang refleks dilakukan oleh kebanyakan orang adalah melontarkan emosi negatifnya, mungkin juga menantang orang tersebut. Padahal mungkin saja orang itu tidak bermaksud negatif, atau mungkin dia hanya mengetesmu. Hal seperti ini sering sekali terjadi di kehidupan sehari-hari. Di mana kita setiap harinya pasti berhubungan dengan orang lain.
Jika emosi tidak terkontrol, pastinya akan membalas orang yang menyakiti dengan perbuatan yang menyakitkan pula. Pertanyaannya, apa bedanya anda dengan mereka yang menyakitimu? Sama-sama menyakiti, kan? Padahal mungkin saja itu semua hanya sebuah kesalahpahaman.
Mungkin orang lain sengaja menyakitimu, tapi dengan kamu yang membalas menyakitinya, apa faedah yang didapat? Tidakkah kamu merasakan menderita karena telah mengeluarkan emosi yang tidak terkontrol? Sedangkan orang yang kamu maki mungkin saja tidak menanggapi kamu. Bahkan mungkin mereka merasa bahagia telah melihat kamu dengan emosi yang membara. Hey, ingat! Emosi yang negatif tidak pernah memberikan hal positif dalam hidup kamu alias tidak berfaedah!
Setiap orang di dunia ini pasti pernah melakukan kesalahan, tidak terkecuali dengan kamu. Mungkin kamu bisa memaafkan orang lain dengan mudahnya, tapi kamu tidak bisa memaafkan diri kamu sendiri. Mungkin juga kesalahan yang kamu lakukan itu fatal. Tapi ingatlah, selalu ada jalan jika kamu ingin bertobat!
Mulailah untuk memaafkan diri kamu sendiri dan berjanji tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Karena terkadang berlaku keras kepada diri sendiri itu perlu agar kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Pastinya jadi versi dirimu yang terbaik adalah tujuan utamanya, kan?
Memaafkan memang sangatlah susah, apalagi memaafkan seseorang atau sebuah hal yang telah membuat kita kecewa teramat sangat. Namun, apabila tidak memaafkan dan belajar dari pengalaman, apakah semua yang kamu sesali akan mengubah keadaan? Jawabannya tentu tidak. Jadi tidak ada gunanya kan kamu terkurung dalam sebuah jurang kegelapan jika tidak ada hasil yang kamu dapatkan?
Untuk bahagia, hal yang perlu kamu tekuni adalah memaafkan. Baik memaafkan diri sendiri ataupun orang lain. Tentunya setelah memaafkan, bertekadlah untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Karena kalau diulangi lagi, tidak akan ada kemajuan dalam diri kamu. Ya begitu-begitu saja, jadi kapan bahagianya?
So, kalau kamu mau bahagia, mulai saat ini belajarlah untuk memaafkan dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang bisa membuat kamu terpuruk. Hargai diri kamu dan orang lain dengan memaafkan yang tulus. Hidupmu akan terasa lebih berarti jika dunia ini damai adanya, ya kan?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”